Siapa yang tidak panik, ketika melihat foto-foto selfie tampak cubby, duduk mulai tak nyaman terganjal volume perut, dan baju-baju mulai tak muat lagi ? Itulah titik balik kesadaran saya untuk melakukan diet.
Usia berjalan. Saya tidak seperti dulu lagi. Saat muda, saya bisa makan berapa banyakpun tanpa membuat badan melar. Lain cerita ketika usia beranjak 35 tahun ke atas. Di saat kemampuan metabolisme mulai menurun, tubuh tak lagi cepat membakar asupan, akibatnya berat badan saya terus menanjak. Ditambah lagi aktivitas fisik mengurus rumah tangga mulai berkurang seiring anak-anak saya mulai mandiri. Dalam kurun satu tahun, berat badan naik dari 47 kg menjadi 57 kg. Panik, tentu saja.
Memilih cara diet yang mudah dan sesuai.
Saya pun mulai memikirkan cara untuk diet. Konon diet itu menyiksa karena bikin lapar. Padahal diet bukan berarti mengurangi makan, yang benar adalah mengatur pola makan sesuai kebutuhan tubuh. Ada diet untuk menambah / menurunkan berat badan, ada juga diet untuk mencegah penyakit tertentu.
Saya banyak membaca tentang beberapa jenis diet dan protokol pola makan. Saya meyakini teori-teori diet tersebut benar, dengan catatan dilakukan secara benar, konsisten dan kondisi fisik sesuai. Masalahnya, bisakah saya konsisten? Metode diet mana yang sesuai?
Hingga saya membaca sebuah artikel di internet yang menyebutkan :
Diet terbaik adalah yang paling konsisten bisa dilakukan seumur hidup.
Dari sini saya berpikir, diet apakah yang cocok buat saya? Diet apa yang saya suka melakukannya dan bisa konsisten dalam waktu lama?
Beberapa pertanyaan saya ajukan kepada diri sendiri: Makanan apa yang mudah saya sediakan? Makanan apa yang terjangkau untuk dibeli sepanjang melakukan diet? Makanan apa yang saya sukai dan tidak sukai? Makanan apa yang mudah saya tinggalkan? Adakah subsitusinya? Bisakah saya memilih pola yang fleksibel, ingin menu sehat dengan sesekali masih bisa bersenang-senang?
Saya ingin diet tapi masih bisa minum kopi sehari 2 cangkir plus ngemil snack. Saya kurang suka daging, namun sangat menyukai buah-buahan. Jadi kira-kira pola diet seperti apa yang bisa saya lakukan jika ingin berat badan terkontrol?
Saya juga melihat kondisi tubuh. Berapa target berat badan yang ingin saya kurangi? Saya tidak ingin terjebak ingin menurunkan berat badan dengan tidak memperhatikan asupan nutrisi. Jika diet tidak memperhatikan asupan tubuh, dikuatirkan justru daya tahan tubuh menurun karena sel kurang nutrisi.