Maksud hati menjadi ibu yang baik dengan memasak, apalah daya badan saya lelah setiap pulang kantor. Tak mau disebut ibu yang buruk, saya masih berusaha menghadirkan makanan berkualitas dan bervariasi. Seiring perkembangan usaha-usaha kuliner, saat ini tidak sulit menemukan masakan enak, bergizi dan bervariasi. Namun dengan keterbatasan waktu dan jarak yang lumayan jauh, saya tidak mungkin membelinya sendiri.
Tampaknya Tuhan mengerti kesulitan saya. Kehadiran GO-FOOD, sebuah bisnis delivery makanan berbasis online, saya anggap sebagai berkah. Setahun terakhir ini, hampir seminggu 2-3 kali saya menggunakan jasa GO-FOOD. Ketika sore hari badan lelah sementara ingin makan enak, saya berpikir, uang yang saya keluarkan untuk membeli makan malam dengan GO-FOOD , sebanding dengan tenaga dan waktu saya yang sangat berharga. Saya butuh istirahat dan bercengkerama dengan keluarga. Ya, ada substitutioncost (biaya pengganti) untuk menjaga tubuh tetap sehat dan pikiran tetap waras. Dan GO-FOOD saya anggap substitutioncost yang tidak mahal untuk mengkompensasi energi dan waktu saya sehingga bisa melakukan hal lain yang lebih produktif.
Mengenal GO-FOOD kurang lebih setahun terakhir ini, saya sering merasakan pertolongan GO-FOOD pada saat-saat tertentu saya butuh membeli makanan.
Makan malam tak lagi tertunda.
Lamanya perjalanan dari kantor ke rumah menyebabkan saya tiba di rumah menjelang magrib atau lebih. Belum lagi kalau ada pekerjaan yang memaksa saya untuk lembur. Pasalnya saya enggan mampir-mampir ke warung, karena itu artinya bakal sampai rumah lebih malam. Saya memilih memasak dengan bahan-bahan yang ada di rumah. Dengan begitu, anak-anak harus sabar menunggu makanan matang. Dan tentu saja, makan malam kami tertunda.
Kini dengan adanya GO-FOOD, saya bisa memesan makanan lebih awal. Sekiranya akan lebih malam sampai rumah, saya sudah memesan GO-FOOD sejak sore hari saat masih di kantor. Anak-anak bisa langsung makan pesanan GO-FOOD tanpa harus menunggu saya tiba.
Menjamu tamu dengan GO-FOOD.
Ada tamu? Waah, panik deh! Pasti langsung melihat meja makan dan kulkas, ada makanan apa untuk disajikan? Tamu-tamu spesial yang datang ke rumah saya selayaknya disuguhi makan besar. Masalahnya, kadang tamu datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Apalagi tamu yang datang serombongan, tambah bikin panik. Rasanya terlalu lelah untuk memasak dalam jumlah besar. Saya sayang tenaga yang dikeluarkan untuk memasak, pun kurang percaya diri rasa masakan saya enak. Lebih aman kalau saya memesan GO-FOOD. Sekaligus saya bisa memilih aneka menu masakan yang enak dari resto-resto favorit. Dengan GO-FOOD saya bisa hemat energi dan waktu, dan bisa menyajikan menu spesial untuk tamu.
Nggak sempat beli oleh-oleh, GO-FOOD saja.
Saya tinggal di Bogor, kota wisata yang terkenal dengan aneka oleh-oleh. Jadi wajar kalau banyak yang minta dibawakan oleh-oleh. Saat mudik, orangtua pesan dibawakan roti unyil khas Bogor. Saat ada saudara datang, minta dibelikan oleh-oleh Lapis Bogor. Atau saat pertemuan dengan teman-teman di Jakarta (saja) beberapa di antara mereka nyeletuk, "Bawain moci dong!"
Lagi-lagi, masalahnya adalah waktu membelinya. Kapan saya sempat mampir ke toko oleh-oleh tersebut sementara saya pulang kantor sore menjelang malam? Apalagi pesannya oleh-oleh "basah" yang hanya tahan 2-3 hari saja. Oleh-oleh seperti itu baiknya dibeli mendadak biar masih enak saat sampai ke tujuan.