"Yaa ayyuhannas, inna khalaqnakum min dzakarin wa unsya wa ja'alnakum syu'uban wa qabaila li ta'arafuu"
Gegap gempita menyelimuti seluruh sudut kota-kota di Qatar dan santero penjuru dunia ketika ayat di atas di kumandangkan di tengah jutaan telinga dan mata memandang, baik di Stadium Al Khor maupun di layar kaca.
Kutipan surat al-Hujurat ayat 13 ini di lantunkan oleh Ghanim Al-Muftah salah seorang duta Piala Dunia di Qatar.
Lantunan dan pesan pada ayat itu, kemudian cetar membahana berjuta orang yang datang dari ras, suku, ideologi, dan agama yang berbeda-beda. Betapa syari'at Islam di tegakan di sana.
Tak hanya itu, piala dunia Qatar juga menerapkan aturan ketat yang begitu terikat dengan syari'at Islam.
Tak kalah menarik, dalam perhelatan sepak bola terbesar itu, tersohor beberapa nama pemain muslim yang mendominasi belantika sepak bola dunia. Bahkan, beberapa pemain muslim tersebut bermain untuk negara yang berbeda.
Bila selebrasi gol (sujud syukur di pinggir lapangan atau menadahkan tangan ke angkasa) yang biasa dilakukan bintang sepak bola dunia seperti Mohamed Salah, Sadio Mane, dan sejumlah pesepakbola muslim yang bersinar di klub-klub besar Eropa, di piala dunia Qata, beberapa pemain muslim menjadi magnet tersendiri saat membela negaranya.
Pemain muslim yang menjadi sorotan pertama yakni Achraf Hakimi. Hakimi yang bermain untuk Timnas Maroko, mengajarkan kita agar taat, sayang, dan cinta kepada seorang Ibu.
Usai melesatkan tendangan Panenka saat adu pinalti melawan tim Spanyol dan membawa kemenangan untuk Maroko, Hakimi langsung menghampiri ibunya yang sedang menyaksikan langsung pertandingan antara Maroko kontra Spanyol. Aksi Hakimi tersebut bukan hanya sekali, tapi di lakukannya di setiap usai bermain di piala dunia.
Achraf Hakimi adalah pesepak bola profesional yang lahir pada tanggal 4 November 1998, di Madrid, Spanyol. Dan pastinya Ia adalah seorang Muslim.