Lihat ke Halaman Asli

MURSAL KAUTSAR

Perspektif Lawas

Marabose Tak Sekedar Mendayung

Diperbarui: 25 September 2023   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

creativemarket.com

Koreksi aku jika salah..

Puisi ini bukan untuk pasrah..

Mula Nama bayyan adalah meditasi sakral berserah..

Wahai Marabose...! Tanah yang kini bernama Bacan kadang menyisakan setengah tanya....

Aku bukan darah dari para nama kolano yang bertahta...

Aku budak yang haus sejarahmu ditulis dengan tinta emas permata..

Sepanjang Windu, rindu, pilu, teriakan ini masih tetap sama, meski tarian malu tetap saja sahdu bertaru di atas tiru...

Seperti Tuan merindu untuk di ceritakan.. Kisah itu terlalu lalu terpendam, bak Puan yang sedang melamun...

Tak pernah ada ingatan... Anak cucu butuh tahu.. Nalar kurikulum hanya sebatas tari dan perahu.. jangan halu...!!

Kuasa tanjung lahir berlari meneriaki tepi, menyala obor surgawi melelahkan  berhari-hari...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline