Lihat ke Halaman Asli

Murni Rianti

Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Pencari Uang Tenaga Uap Singkatnya Putu

Diperbarui: 29 Januari 2024   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seporsi putu -- gambar dokpri

Kudengar suara itu. Suara orang jualan putu. Kutunggu hingga lewat depan rumah. 

Selama berkeliling, tukang putu selalu membunyikan peluit. Bunyi itu berasal dari uap yang keluar dari celah kecil  ini --begitu  cerita penjualnya. Uap panas dari kukusan itu membuat  putu matang

Putu terbuat dari  tepung beras, gula merah, kelapa parut, yang dikukus menggunakan bambu sebagai cetakan. Mula-mula adonan tepung beras dimasukkan ke cetakan bambu lalu diberi rajangan gula jawa. Setelah itu masukkan lagi adonan tepung beras.

Kukus hingga matang. Setelah matang, pindah ke piring --  taburi kelapa parut dan gula pasir. Putu siap disantap.

Menurut filosofi, bentuk putu yang panjang ini melambangkan keberlanjutan dan keseimbangan hidup. Tepung beras, gula merah, kelapa parut, merepresentasikan keragaman.

Bersumber dari sajian sedap.grid,id --di dalam Serat Centhini, nama putu ditulis pada tahun 1814 di masa Kerajaan Mataram.

Wow ini kue jadul yang tetap ada di zaman now... Semoga tetap ada dan kerasan di dunia kuliner... Putu sendiri kalau dipanjangkan menjadi -- pencari uang tenaga uap. Bisa aja ni yang bikin istilah.... 

Kalau ada bunyi berisik lewat, cobain yuk, biar kuliner ini tetap melegenda....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline