Lihat ke Halaman Asli

Murni Rianti

Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

RSJ Soerojo Hospital dalam Kenanganku (2 - Tamat)

Diperbarui: 10 Desember 2023   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat foto di atas seperti melihat RSJ kala belum  ada bangunan baru. Hanya tampak bangunan lama dan lahan yang luas sekali. ( Foto Dokpri)

Sambil melangkah --masih seperti rute minggu lalu -- aku melihat simpanan gambar di atas. Lokasi itu ada di sekitar sini. Seperti itulah suasana RSJ kali pertama aku melihatnya. Jarak bangunan berjauhan dan banyak ruang kosong.

Aku menuju gerbang utama melalui jalan dalam. Bukan berjalan di sepanjang jalan nasional -- Jalan Ahmad Yani.  Jalan-jalan di dalam  lingkungan RSJ Soerojo Hospital--lebih aman. Jika berjalan melalui tepi jalan Ahmad Yani--lalu lalang kendaraan besar dan kecil sangat terasa. Hempasan angin kendaraan lewat dan bisingnya suara motor--membuat langkah demi langkah tidak nyaman. Kalau berjalan terlalu menepi bisa kejeblos selokan. Agak ketengah -- harus waspada dengan sesekali melihat ke belakang. Sekiranya sedang merah bangjo di belakang sana, bisa berjalan lebih santai.

Pada belokan pertama ke kiri-- aku melangkah hingga menemukan bangsal yang dulu pernah kilihat.  Bangunannya masih sama. Jaraknya masih sama. Jarak antara bangsal satu dengan yang terdekat dengan bangsal lain di lokasi itu masih seperti dulu. Yang membedakan hanya catnya saja. Warna kusam cokelat muda berganti menjadi biru.  Tampak bersih dan segar.

Bangsal masih seperti dulu (Foto dokpri)

Warna jendela dan tembok masih warna lama. Warna setelah perawatan biru cerah -- seperti di bawah ini. 

Bangsal yang sudah di cat ( Foto dokpri)

Sempat kuhitung jumlah bangsal  yang sudah terlihat saat sampai di sini. Ada 6 bangsal. Entah berapa isi penghuni satu bangsal. Konon, dulu diniatkan membangun RSJ untuk  kapasitas 1400 jiwa. Entahlah--masih ada berapa bangsal lagi.

Bangsal yang berpenghuni--meskipun libur--jendela terbuka. Yang tidak terbuka--berarti bangsal itu kosong.

Berbelok ke kanan --menemukan jalan penghubung  dari pintu gerbang lama hingga ke dapur. Gerbang ini dulu belum seperti di bawah ini.

Gerbang pertama sejak dibangunnya RSJ. Dulu belum seperti ini (Foto dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline