Lagu ini masih kudengarkan
di kala bayangmu terlihat nyata,
yang memaksaku kalah pada kenangan.
Pesan ini masih kubaca perlahan
di saat hujan menurunkan nada-nada patah,
yang tak sanggup kuucapkan dengan getar bibir kedinginan.
Senyummu masih setia kusimpan
meski ribuan hari belum juga kau kembali,
bersama diksi-diksi yang melaksanakan perpisahan.
Cintamu masih kugenggam dalam penantian
meski cerita dari sini mulai bernyanyi lirih,
bersama sebatas kenangan yang kuharap purna dalam kerinduan.
Palembang, Januari 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI