Lihat ke Halaman Asli

Murni Oktarina

Inspektorat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Tumbuhkan Minat Baca Masyarakat Melalui "ROTS FLP Palembang"

Diperbarui: 31 Oktober 2017   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Membaca adalah sebuah kegiatan di mana kita tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga atau merogoh saku dalam-dalam. Cukup luangkan waktu seperlunya, maka kenallah kita pada dunia. Membaca adalah jawaban terbaik atas setiap pertanyaan. Sebanyak apapun jua pertanyaan yang membutuhkan jawaban, cukup dengan membaca dan akan kita temukan jawabannya di sana. Membaca dapat menghilangkan kejenuhan. Membaca mampu menyelimuti kegelisahan. Membaca juga menjadi teman setia saat dalam kesendirian.

Begitukah makna dan manfaat membaca? Iya, itu hanya setitik kecil saja. Masih banyak makna dan manfaat membaca lainnya. Kegiatan satu ini memang selalu menawarkan hal positif selagi apa yang dibaca juga positif. Akan tetapi sangat disayangkan, budaya membaca di kalangan rakyat Indonesia masih kalah jauh dibanding negara-negara lainnya. Berdasarkan studi Most Littered Nation In the World 2016, minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Hal tersebut diungkapkan oleh Subekti Makdriani, Pustakawan Utama Perpus RI saat menjadi pembicara Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun 2017.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Perpustakaan RI, Dra. H. Roro Titi Hardayani., MA mengatakan, diketahui Indonesia telah berhasil menurunkan angka Tuna Aksara, namun angka itu belum menjadikan Indonesia memiliki angka indeks literasi tinggi. Beberapa survei lembaga asing maupun lembaga nasional menunjukan literasi membaca Negara Indonesia masih rendah. Rendahnya tingkat budaya membaca Indonesia menjadi sebuah permasalahan yang cukup penting untuk negeri kita tercinta.

Sebagai contoh, ketika kita ditanya lebih suka membaca novel atau menonton filmnya? Lebih sering membaca berita di koran atau menonton berita di televisi? Kebanyakan akan menjawab lebih suka menonton dibanding membaca. Apakah ini salah? Tidak juga. Sebab menonton juga memberikan sebuah ilmu, sama halnya dengan membaca. Akan tetapi dengan membaca, akan membuka wawasan kita lebih luas dan membawa kita lebih menyelami ilmu hingga ke dasarnya.

dokpri

Budaya atau kebiasaan membaca tidak dapat terbentuk dengan begitu saja, melainkan harus dipupuk sejak dini. Peran keluarga, sekolah, atau lingkungan sekitar, sangat mempengaruhi faktor kebiasaan membaca tersebut. Selain itu sarana dan fasilitas yang cukup juga memegang peranan penting dalam menumbuhkan minat dan kecintaan terhadap membaca. Mungkin masih minimnya sarana dan fasilitas berupa buku bacaan, minat baca itu sendiri juga menjadi minim. Harga buku yang mahal, juga dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan budaya membaca di kalangan rakyat Indonesia.

Berdasarkan kondisi di atas, maka Forum Lingkar Palembang (FLP) Palembang berusaha menciptakan sebuah kegiatan untuk membantu meningkatkan budaya membaca rakyat Indonesia, terutama masyarakat Palembang. Kegiatan tersebut diberi nama Reading On The Street (ROTS). Di mana para anggota FLP Palembang mengumpulkan buku-buku bacaan dan menggelarnya di sebuah tempat yang cukup ramai dikunjungi masyarakat.

dokpri

ROTS FLP Palembang diselenggarakan pertama kali pada tanggal 20 Agustus 2017. Kegiatan yang bertempat di sebuah taman Kota Palembang tersebut, cukup disambut antusias oleh masyarakat Palembang. Terlihat dari banyaknya pengunjung yang mampir dan memilih buku, lalu membacanya. Kesuksesan ROTS pertama tersebut membuat para anggota FLP Palembang semakin bersemangat. Pekan-pekan berikutnya, kegiatan ROTS kembali hadir menemani masyarakat Palembang.

dokpri

Seperti pekan kemarin (29/10/17), di Taman Bermain Seberang Gedung  TVRI, berbagai jenis buku digelar di atas lantai. Dari buku ensiklopedia, buku cerita anak, majalah, novel, buku motivasi, komik, hingga buku keagamaan pun disiapkan FLP Palembang untuk masyarakat. Pengunjung bebas memilih buku dan mencari posisi ternyamannya untuk membaca. ROTS dibuka dari pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB. Rata-rata pengunjung yang datang merupakan keluarga yang sedang menikmati kebersamaan di waktu weekend mereka. Terlihat juga begitu semangatnya anak-anak ketika mengambil buku pilihan mereka, membawanya, kemudian membolak-balik halamannya dengan penasaran. Suara kecil mereka saat mengeja tulisan di dalam buku, terdengar menggembirakan.

dokpri

Mohon doanya agar kegiatan ini selalu memberikan manfaat dan dapat hadir di tengah masyarakat dengan berbagai jenis buku yang in syaa Allah akan terus bertambah. Semoga dengan terselenggaranya Kegiatan ROTS ini juga, minat baca masyarakat khususnya di Palembang dapat terus meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan. Aamiin....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline