Lihat ke Halaman Asli

Murni Oktarina

Inspektorat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Puisi yang Tak Sempat Kubacakan Untukmu

Diperbarui: 12 Desember 2016   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Ini adalah sebuah puisi
Sebuah ungkapan perasaan hati
Mungkin kau akan tertawa
Atau mungkin kau tak akan suka

Tapi ini adalah sebuah puisi
Yang hanya kutuliskan satu kali
Saat-saat kau sedang berusaha
Melawan rasa sakitmu di suatu senja

Ini adalah sebuah tulisan
Yang akan mengungkapkan kejujuran
Betapa ketakutan akan kehilanganmu
Seakan menjadi hantu dan mencekam jiwaku

Tapi ini tak lain hanyalah sebuah tulisan
Yang kususun atas nama kerinduan
Rindu dengan keceriaan dirimu yang dulu
Saat kau masih bisa menyanyikan sebuah lagu

Ini adalah sebuah puisi cinta
Kutorehkan dengan jutaan perasaan
Akan kubacakan saat matamu telah terbuka
Akan kuceritakan saat bibirmu menggariskan senyuman

Tapi jika nyatanya kau tak suka
Jika pada akhirnya akan ada kemarahan
Jika perasaan ini merusak persahabatan kita
Aku berjanji tak akan pernah ada keterpaksaan

Kumohon padamu, bangunlah!
Agar puisi ini dapat kubacakan segera
Kumohon padamu, dengarkanlah!
Aku mencintaimu, selamanya....

Palembang,   Desember 2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline