Lihat ke Halaman Asli

Murni Oktarina

Inspektorat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Bintang yang Paling Terang

Diperbarui: 27 Maret 2016   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika di hatimu tercipta nada kerinduan
Tataplah langit senja yang telah menjingga
Kau akan temukan aku di sana dengan senyuman
Kau akan mengingatku bersama jalinan kasih yang pernah ada

Ketika di hatimu mulai timbul serpihan keraguan
Bersama airmata yang perlahan turun terasa
Kutunjuk bintang di sudut langit malam perpisahan
Kausesali perkataanmu, kausesali pujianmu, untuk aku yang kaucinta

Katamu...aku adalah bintang yang paling terang
Selalu ada untuk menyinari hamparan langit malam
Pujimu...cahayaku yang paling benderang
Hingga di mana pun engkau berada, kau akan melihatku walau temaram

Dan ternyata kaubenar, aku adalah bintang yang paling terang
Cahayaku telah habis terkikis, seiring waktu yang menjelma garang
Karena bintang yang paling terang adalah bintang yang paling cepat mati
Dan aku telah menyerah pada takdir yang mengharuskanku untuk selamanya pergi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline