Lihat ke Halaman Asli

Bersinergi dalam Koalisi

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: Murni Lestari, Mahasiswa PKnH FIS UNY

Pendeklarasian beberapa partai politik untuk mendukung salah satu parpol yang mengusung calon presiden mulai ramai mewarnai perpolitikan negeri ini. Proses pendeklarasian ini memang menjadi moment yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat pada umumnya dan pemerhati politik khususnya. Bagaimana tidak, dengan pendeklarasian dukungan terhadap parpol tertentu menjadi moment berharga yang penting untuk terus diikuti perkembangannya. Berawal dari dukungan-dukungan parpol mana sajakah yang saling bekerja sama membangun koalisi, maka dapat diterka kemana arah tujuan dari koalisi yang dibentuk beberapa parpol tersebut dan juga dapat diamati bagaimana arah Indonesia kedepan ditangan calon pemimpin yang memperoleh beberapa dukungan dari parpol lain. Tentu hal ini menjadi sebuah momentum menarik dalam kancah perpolitikan negeri ini, sehingga sebagai rakyat yang ingin menunjukkan kepeduliannya terhadap bangsa disinilah saat kita untuk terus memonitor kemana arah parpol dan calonnya dalam rangka memperbaiki Indonesia.

Sikap apatis rakyat bukan langkah yang semestinya ditunjukkan, karena jarang-jarang rakyat diberikan kesempatan untuk ikut andil dalam menentukan sebuah keputusan besar, yaitu keputusan untuk memilih calon pemimpin Indonesia selama lima tahun mendatang. Berawal dari menunjukkan kepedulian terhadap nasib bangsa, dengan mencermati siapa calon pemimpin yang dianggap layak memimpin negeri dan dianggap berkompetensi membawa Indonesia menjadi lebih baik selama lima tahun mendatang. Tidak mudah untuk mencermati memang, namun setidaknya dengan menyaksikan aktor politik yang berlomba berkoalisi, dan mengamati arah yang dituju calon pemimpin merupakan salah satu wujud pencermatan sebagai rakyat. Setelah mencermati langkah selanjutnya adalah memilih calon yang dianggap tepat, dan tidak lagi golput untuk menjadi pilihan, atau bahkan justru menunjukkan sikap apatis.

Koalisi yang dibangun oleh parpol sejatinya merupakan daya pikat parpol untuk menunjukkan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa koalisi tersebut akan menyatukan visi misi yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik. Sehingga momentum koalisi partai politik ini tidak hanya menarik bagi rakyat semata, namun hal ini menjadi salah satu langkah parpol untuk memikat rakyat sehingga parpol yang saling berkoalisi mendapatkan dukungan penuh dari rakyat. Tak hanya sekedar koalisi semata saja yang diharapkan oleh rakyat, namun koalisi yang bersinergi untuk membangun Indonesia menuju Indonesia yang Berjaya. Sinergi yang dibentuk dengan jalan koalisi adalah cara yang cukup efektif untuk saat ini, mengingat hasil pemilu legislatif kemarin tidak ada parpol yang memperoleh suara lebih dari dua puluh persen.

Untuk saat ini beberapa parpol telah resmi menjalin koalisi dengan parpol yang lainnya, dengan ini diharapkan parpol yang menjalin koalisi tidak hanya menjalin kerja sama yang hanya untuk saling menutupi kedok. Namun melalui koalisi ini para parpol harus memberikan apa yang benar-benar menjadi keinginan rakyat, mampu menawarkan nilai jual yang benar-benar mampu meyakinkan rakyat untuk memilihnya. Jika rakyat telah menaruh keyakinan pada parpol tersebut dan memberikan suaranya pada parpol tersebut, tentu rakyat tidak akan kecewa memberikan suaranya asalkan janji yang ditawarkan juga dipenuhi. Sebaliknya jika rakyat hanya mendapatkan bualan janji semata yang tidak ada realisasi dan tindak lanjut dari pemimpin yang terpilih, rakyat akan merasa kecewa dan bahkan koalisipun tidak akan berefek pada perolehan hasil suara.

Rakyat sudah cukup mampu membaca kearah mana koalisi tersebut dibangun, kearah mana visi misi tergabung dan kearah mana Indonesia akan dibawa. Maka dengan koalisi ini rakyat berharap adanya sinergitas yang membangun Indonesia menuju kejayaannya. Melalui koalisi ini rakyat mengharapkan kesadaran pemimpin negeri ini, jangan jadikan jabatan sebagai sebuah ambisi, namun jadikan jabatan sebagai sebuah amanah rakyat yang harus dijalankan dengan sebuah tanggung jawab besar. Pemimpin yang akan memimpin Indonesia kelak harus mampu mempertanggungjawabkan kepemimpinannya dihadapan dua ratus juta lebih penduduk Indonesia, dan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya dihadapan Tuhannya. Harapannya pemimpin yang menjadikan jabatan bukan lagi ambisi melainkan amanah rakyat tersebut mampu memberikan kontribusi penuh terhadap rakyat dengan selalu mengutamakan kepentingan rakyat yang dirancang dengan koalisi yang bersinergi antar parpol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline