Lihat ke Halaman Asli

Murni Lestari

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling/Universitas Negeri Surabaya

Meningkatkan Semangat Belajar bagi Penyandang Disleksia

Diperbarui: 21 Desember 2022   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disleksia adalah masalah yang dialami oleh seseorang/anak dalam hal membaca. Penyandang disleksia biasanya mengalami kesulitan untuk menyebut ataupun mengeja huruf-huruf yang ada pada bacaan-bacaan. Kesulitan-kesulitan tersebut bisa  muncul karena lemahnya keterampilan mengurutkan kata/mengelola informasi dan ingatan anak tersebut jangka pendek. Selain itu disleksia juga mengalaminya kesulitan menulis.

Gejala anak mengalami disleksia yakni:

  • Mesulitan memahami materi, utamanya dalam hal membaca.
  • Kelemahan ingatan/ingatan jangka pendek.
  • Mengalami kesulitan untuk menulis materi/bahasan yang ia terima melalui proses pembelajaran/hal lainnya.
  • Mengalami kesulitan dalam hal komunikasi, baik itu bicara di depan umum maupun yang lainnya.
  • Lemah dalam hal memahami materi yang ia dengar, karena anak disleksia mempunyai kesulitan dalam hal memahami dan mengelola kata.

Banyak kita jumpai, anak-anak disleksia sekarang mulai dipindahkan dari sekolah inklusi ke sekolah umum sesuai dengan kemampuan mereka jika memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan di sekolah umum, seperti anak-anak pada umumnya. Namun hal itu juga bisa menjadi sedikit hambatan bagi mereka yang mana menyebab semangat belajar mereka menjadi menurun, karena kurangnya media pembelajaran yang meningkatkan semangat belajar mereka. Seperti yang kita ketahui bahwasanya jika bersekolah di sekolah umum itu lebih sering berfokus pada materi yang ada sehingga bagi penyandang disleksia itu bisa saja membuat mereka menjadi kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Belum lagi mereka dapat ejekan dari teman-teman sebayanya, karena keterbatasan mereka itu, jadi hal-hal tersebut akan mempengaruhi semangat belajar mereka dalam menuntut ilmu di sekolah umum. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan semangat belajar penyandang disleksia agar mereka juga dapat merasakan pembelajaran di sekolah umum dengan efektif, dan dengan semangat tinggi dalam menuntut ilmu tanpa rasa bosan ataupun kesulitan memahami materi yang biasanya hanya monotan melalui media pembelajaran yang seperi itu-itu saja.

Lalu bagaimana agar mereka tetap bisa mengikuti pembelajaran di sekolah umum, sama hal nya dengan anak-anak lainnya, tetapi mereka juga tetap merasa senang?

Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan media pembelajaran seperti Virtual reality (VR), atau bisa juga menggunakan Augmented reality. Dua media tersebut dapat meningkatkan semangat belajar mereka karena secara tidak langsung dia akan belajar sambil bermain. Hal itu juga akan mempermudah mereka dalam memahami pelajaran yang disampaikan, karena dalam menggunakn Virtual reality (VR) atau Augmented reality mereka tidak hanya mebaca tulisan-tulisan tetapi mereka bisa melihat gambar/video secara langsung, dengan itu mereka dapat memahami sambil merealisasikan seperti apa materi yang telah disampaikan oleh guru.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline