Plt Sekjen DPR Damayanti Senyum Ikhlas danTampil Sederhana
Saat Press Gathering Wartawan Koordinatoriat Parlemen dengan DPR di Ambon, Maluku, beberapa waktu lalu, ada seorang wanita badan kurus mondar-mandir di arena acara itu, wajah serius dan selalu bertanya kepada beberapa orang protokoler acara pembukaan yang akan ddilaksanakan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo didanpingi Walikota Maluku Richard Louhenapessy,
Wanita ini seakan tidak ingin ada yang kurang dalam hal persiapan acara. Dia mondar-mandir memeriksa kursi VIP setelah itu keluar ruanan, masuk lagi, bahkan dia mencek kursi tempat siapa saja yang akan duduk di atas podium untuk mendampingi Ketua DPR saat mengadakan diskusi di depan ratusan wartawan baik etak, elektronik, jaringan network yang sudah menunggu acara akan dibuka.
Wanita ini adalah Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal DPR Damayanti, yang memang sudah khafah dengan pekerjaannya itu karena dia sebelumnya selalu mendampingi Sekjen Winantuningtyastiti Swasanani yang sudah pensiun beberapa bulan lalu.
Ibu Yanti panggilan akrab wanita itu sangat bersahaja dengan wartawan yang meliput di DPR, murah senyum dengan ikhlas seakan dekat dengan wanita hati dingin dan tentram tetapi tidak bagi anak buahnya karena dia orang yang serius jika melaksanakan tugas utamanya.
Dia orang jeli dalam hal penataan pelayanan terutama untuk wartawan jika saat mendampingi pimpinan DPR tidak hanya untuk Bambang Soesatyo.
Juga jika mendampingi pimpinan ketika dialog dengan wartawan tidak lepas dari buku catatan dan tangan memegang pulpen untuk mencatat.
Tegur sapa wanita pejabat pentolan di DPR ini jika bertemu dengan wartawan bagai teman yang akrab jabat tangan juga ala kid jaman now. Itulah tanda keakraban pejabat ini yang tidak alergi dengan wartawan di parlemen.
Badai bagi wanita ini saat menjabat Plt Sekje DPR jangan dikira kecil, dia pernah dialami saat mondar-mandir dengan Komisi Pemberantasan Ko rupsi (KPK) bukan karena dia terlibat kasus korupsi tetapi soal orang lain anggota dewan yang terlibat e-KTP.
Lamanya diperksa sampai 12 jam seakan-akan dia mau dijadikan tersangka. Mungkin Sang Pencipta masih sayang dengannya sehingga yang benar tetap benar dan namanya tidak tercemar dengan kasus yang menggurita melibatkan puluhan anggota dewan itu.