Lihat ke Halaman Asli

Para Pengabdi "Like"

Diperbarui: 24 Desember 2018   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kalau diposting biar apa sih ? apakah penting jika semua orang harus tahu keadaan kita, peristiwa kita, dan perasaaan kita ? semenjak adanya media social, menjadi tidak ada filter untuk seseorang mengekspresikan dan menunjukkan keeksistensian diri. Hampir tidak ada privasi. Dan sepertinya sudah tidak ada malu ketika masalah pribadi dengan sengaja diblow up ke publik. Apakah sekarang ini kita sudah menjadi manusia yang haus akan perhatian ? attention seeker alias caper (cari perhatian). 

Dan lebih parahnya lagi banyak orang rela melakukan hal bodoh dan tak berfaedah demi mendapatkan Like atau Viewer. Dan mirisnya semenjak tersedianya fitur live di Instagram dan Facebook banyak orang mempertontonkan tindakan tidak terpuji secara langsung kepada para follower bahkan ada yang melakukan bunuh diri dengan disiarkan secara live di Facebook. 

Mereka tidak mempedulikan jika hal itu akan ditonton oleh anak di bawah umur, yang mereka pikirkan adalah reaksi orang - orang. Miris sekali memang.

Semenjak adanya platform yang bisa dimiliki setiap orang adalah hak diri masing - masing untuk menunjukkan aktualisasi diri namun banyak orang yang tidak bisa bersosial media dengan bijak sehingga bisa berpengaruh pada psikis orang itu sendiri. Untuk orang yang lebay bersosmed akan sangat concern sekali dengan jumlah like dan comment pada postingannya. 

Baginya jika banyak like, comment, ataupun viewer adalah suatu kebanggaan. Dan juga sebaliknya jika mendapat sedikit tanggapan ia akan sangat kecewa. Celebrity Hollywood yaitu Kanye West pernah mengemukakan pendapatnya tentang  sosmed "having your amount of likes on display is like showing how much money you have in your bank account, many people especially young generations seeking validation by likes and comments". 

Suami dari Kim Kardashian ini khawatir dengan generasi jaman now dan ia berfikir agar seharusnya social media bisa mennonaktifkan filter agar tidak harus menampilkan like atau jumlah follower atau agar tidak bisa tahu siapa yang menyukai postingan kita.

Dari beberapa info yang saya googling dampak buruk dari bersosial media juga bisa menyebabkan penyakit mental yaitu Narcisstic Personality Disorder (NPD). Penderita NPD akan menjadi orang yang selalu mengharapkan pujian dan kekaguman dari orang - orang disekitarnya. Mereka menjadi sulit menjalin hubungan dengan orang lain dan rentan terancam depresi.

Intinya bersosial media lah dengan lebih santai tanpa baper. Tanpa harus mengharapkan perhatian dari banyak orang. Apapun yang kita gantungkan kepada orang lain tidak akan membuat kita puas. Ada kata bijak yang mengatakan "jangan menggantungkan kebahagiaanmu pada orang lain".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline