Lihat ke Halaman Asli

Rintikan Air Hujan

Diperbarui: 10 Desember 2018   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hatiku yang kini kian resah

Selalu terukir namamu yang kurindukan

Mungkin kau tidak tahu bagaimana perasaanku ini mengalir

Dalam diamku yang selalu menyebut namamu dalam doaku

Kutatap langit dari balik jendela

Mulai merintikkan tetes demi tetes air yang membasahi bumi

Hujan adalah hal yang selalu kurindukan dan kutunggu

Setiap derasnya tetesan air hujan yang jatuh, adalah wujud benih rindu yang kutanam untukmu

Dalam diamku yang hanya menatap rintikkan itu

Selalu kusebut namamu sembari ku berdoa

Berharap semua ini akan berakhir dengan baik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline