Lihat ke Halaman Asli

Kesiapan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonimi Asean 2015

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kemajuan dari suatu negara dewasa ini sangat di pengaruhi oleh tingkat pertumbuhan ekonomi dari masing-masing negara. Banyak Negara saat ini berproses menjadi negara berkembang yang patut diperhintungkan oleh Negara-negara maju. Negara berkembnag yang mulai mempengaruhi perekonomian dunia dengan kehadirannya. Diantaranya ada Negara Cina, India, Brasil dan Indonesia. Negara inilah yang diperediksi akan menjadi bagaian dari kemajuan dunia yang menyaingi Negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang dan Negara-negara di benua eropa. Hal ini mulai nampak ketika banyak negara di Asia Tenggara mulai berpindah poros. Jika sebelumnya banyak Negara ASEAN lebih berporos pada Negara Amerika Serikat dan Negara-negara di eropa. Maka dengan kehadiran Negara-negara berkembang, kususnya cina dan india mampu hadir sebagai Negara berkembang dengan perekonomian yang maju serta dapat memberikan opsi lainnya sebagai poros dari perkembangan ekonomi di asia setelah jepang.

Asia Tenggara dengan kemampuan ekonomi sendiri juga mulai berbenah agar mampu bersaing dengan Negara berkembang lainnya. Dalam hal ini adalah pengenbangan ekonomi ASEAN termasuk didalamnya ada Negara Indonesia. Asia Tenggara telah memiliki Negara Singapura dan Brunai Darusslam dengan tingkat kemajuan dan kesejahteraan ekonominya yang tinggi. Disusul selanjuntnya ada Negara malaisya, Thailan, filiphina dan indonesia. Pososisi indonesia dalam tabel perkembangan ekonomi Asean tidak lama lagi bakal disusul dengan Negara asaen lainnya, sebut saja vietnan dan kamboja.

Sebagai mana yang disampaiakan oleh prof dawam dalam dialeg kepemudanaa yang di adakan oleh BEM Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga beliau bertutur “perbedanaa orientasi ekonomi di Negara-Negara Asean saat ini mengalami perbedaan, jika Negara singapura dan malaysia lebih berorientasi kepada Negara-negara di kawasan eropa. Maka Negara-negara Asean lainnya seperti Indonesia, Thailan dan Vietnam lebih berorientai pada kemajuan yang dicapai oleh Negara-negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan. Ucap prof dawam di dalam seminar kepemudan yang disampaikannya pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2014 di ruang Interaktif Center Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selain berkembangan ekonomi, prof dawam selaku pakar ekonomi Indonesia juga memaparkan bagaimana Negara india mampu berkembang ke arah kemajuan. Kata beliu hebatnya india sehingga mampu menjelama menjadi kekuatan ekonomi baru tidak disebabkan karena kemandirian ekonominya saja. Namu juga ada satu hal penting yang dimiliki india dan itu tidak dimiliki Negara Indonesia.Yakni kepribadian, india mengembangakan ekonominya dengan kepribadian yang dimiliki. Sehingga india memiliki ciri khas tersendiri dalam pemasaran ekonominya ke dunia internasioanl.

Sedangkan Negara cina, dengan kemampuan ekomoni yang semakin maju. Menjadikan masyarakat ekonomi asean ini menjadi pasar yang menggiurkan. Apalagi sebelumnya produk produk cina telah memborbardir ekonomi di asean tenggara denga diberlakukannya era pasar bebas. Semua produk dari cina bebas beredar di Negara Negara asea tenggara, termasuk didalamnya negara indonesia itu sendiri. Yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah Negara sebesar indoeia ini, yang notabene menempati urutan ke 4 sebagai negara dengan penduduk terbesar di dunia siap untuk menghadapi masyaratak ekonomi asian. Sedangkan tingkat perekomomian Negara dengan sebagian wilayah laut ini tidak cenderung membaik. Para pengusaha besar maupun kecil diragukan kesiapannya menghadapi mea ini. Persaingan dengan Negara asean lainnya juga Indonesia masih dibawah singapura, malaysia, thailan dan brunai. Sebab inilah yang menjadikan para pakar ekonomi Indonesia meragukan kesiapan dari para pengusaha pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline