Lihat ke Halaman Asli

Zakiyya Sakhie

Dokumen pribadi

Ketika Anak Meniru Kebiasaan Orang Tuanya

Diperbarui: 16 Maret 2018   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Selain membahagiakan memiliki bayi dan apalagi mengasuhnya sendiri dengan "tanpa" bantuan asisten rumah tangga juga membutuhkan tenaga ekstra. Tidak jauh berbeda dengan saya yang baru saja melahirkan anak ke-3 beberapa bulan yang lalu. Ketika si kecil terlelap, saya seperti sedang dikejar deadline. Deadline pekerjaan rumah tangga. Hehe. Seperti mencuci piring, memasak, menjemur pakaian, menyapu, mengepel, dan sebagainya. 

Suatu ketika putri sulung saya yang baru kelas 4 SD mendapati saya sedang mengerjakan sholat dengan gerakan yang secepat kilat. Pikiran saya saat itu sedang melayang pada setumpuk pekerjaan rumah yang belum tersentuh tangan. Mana dulu ya kira-kira yang harus saya kerjakan. Memasak? Cuci piring? Atau menjemur? Makan? Jika tidak segera tertangani dengan baik akan keburu si kecil terbangun dari tidurnya. Dan tertunda sudah pekerjaan segunung Himalaya tersebut. 

Seusai salam (gerakan mengakhiri sholat), putri sulung saya langsung bertanya: "Ummi , kok, sholatnya cepat sekali. Baca surat apa, Mi?"

"An-nas". Jawab saya singkat, sembari berlalu menaruh mukena begitu saja di atas meja. Kemudian beringsut menuju dapur.

Pada hari-hari berikutnya saya masih saja melakukan hal yang sama dengan alasan yang serupa pula. "Ummi, pasti baca surat An-nas", celetuk putri sulung saya.

"Kok, Kakak tahu?"

"Kan, kalo sholatnnya cepat bacanya surat An-nas. Heheh ... "

Putri saya terkekeh seperti menahan geli.

Hingga pada suatu kesempatan saya tidak sengaja melihat putri saya sedang sholat dengan gerakan cepat seperti yang saya lakukan beberapa waktu yang lalu. Setahu saya sebelum melihat sholat saya yang cepat  si kakak sholatnya tidak begitu, baca suratnya lama, gerakan sholatnya pun pelan. Seperti yang diajarkan di sekolahnya.

Di situlah saya baru menyadari, telinga saya seakan dijewer panjang seperti telinganya kelinci. Setelah sholatnya selesai iseng-iseng saya bertanya ke putri saya. "Cepat sekali Kakak sholatnya?"

"Kan, Ummi juga, toh." Jawab dia santai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline