Lihat ke Halaman Asli

Zakiyya Sakhie

Dokumen pribadi

8 Alasan Kamu Tak Perlu Mencintai Seseorang yang Tidak Tertarik Kepadamu

Diperbarui: 21 Februari 2017   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay.com

Mencintai lawan jenis itu merupakan hal yang lumrah loh.. tapi kamu juga harus memiliki alarm sejauh mana kamu mencintai seseorang. Alangkah baiknya kamu tak mencintai seseorang yang nyata-nyata tidak ada ketertarikan kepadamu ya, Dear. Berikut alasannya:

1. Tanpa sadar kamu telah membuang waktumu secara cuma-cuma

Time is money. Waktu adalah uang, peribahasa tersebut tentunya sudah lekat bahkan mengurat nadi di kepala kita. Memang benar jika waktu diibaratkan adalah uang. Bisa dihemat dan bermanfaat jika kamu isi dengan hal-hal yang berberharga bagi kehidupanmu. Sedangkan jika waktumu terkuras hanya untuk si dia yang tak tertarik padamu, itu suatu kebodohan. Kebodohan yang fatal lho, Dears. So, rubahlah cara berfikirmu dan kondisikan hatimu untuk membaca keadaan. Jika si dia tak ada sinyal terhadapmu, maka lemparkanlah segera ketertarikanmu padanya ke dalam jurang yang dalam. Yang tidak memungkinkan kamu untuk bisa menjangkaunya kembali. Biarkanlah urusan hatimu terkubur seiring berjalannya waktu. Jangan menggadaikan waktumu untuk sesuatu yang not clear.

2. Menguras energimu secara berkala

Sumber: Pixabay.com

Mencintai seseorang adalah heart problem. Untuk membuat doi incaranmu tertarik padamu bukan tanpa modal, tapi membutuhkan energi dalam mengusahakan bagaimana agar cintamu terperhatikan olehnya. Kamu menguras seluruh energimu, memutar isi kepalamu, mencari siasat bagaimana agar si dia bisa melirikmu. Namun, betapa kecewanya ketika kamu sudah berupaya besar mendapatkan simpatinya, ternyata si dia sama sekali tak back responses terhadapmu. Energi yang selama ini kamu pakai untuk menarik perhatiannya, hanyalah sebuah racun yang menggerogoti tubuhmu secara pelan tapi pasti dan tanpa kamu sadari. Hih, ngeri kan?

3. Merugikan dirimu sendiri, tapi tak sedikitpun berefek pada doi

Sumber: Pixabay.com

Mungkin ada ungkapan yang jika ditelisik memang mengandung kebenaran. Lebih enak dicintai dari pada mencintai dan tentu akan lebih mengasyikkan jika jalinan cinta yang sama-sama mencintai dalam ikatan pernikahan. Apa yang terjadi ketika kamu mencintai seseorang tapi cintamu bertepuk sebelah tangan? Miris kali ya, Dears. Cinta itu urusan hati. Beban hati sama beratnya dengan kamu memanggul beban dua karung beras di atas kepala. Sedangkan si doi yang menjadi incaranmu santai berlenggang kangkung tanpa beban. Dia sama sekali tidak memikirkan seperti apa yang kamu pikirkan. Rugi kan?

4. Harga dirimu tergadai

Sumber: Pixabay.com

Cinta itu menyangkut harga diri. Jika kamu mencintai seseorang maka kamu harus siap menggadaikan harga diri apabila si doi tahu bahwa kamu feeling love kepadanya. Harga dirimu semakin terkoyak saat si doi menunjukkan weak exspression. Tidak sedikitpun tergugah rasa tertarik terhadapmu. Apalagi cinta? Jauh panggang dari api. Akan jadi di matanya, kamu tak lebih berharga dari sepotong kerupuk yang terhisap oleh angin –melempem.

5. Menumbuhkan sifat arrogan pada si dia

Sumber: Pixabay.com

Seseorang ketika tahu ada yang mencintai maka secara otomatis akan timbul penilaian terhadap dirinya sendiri sebagai orang yang hebat dan special. Muncullah sikap sombong dan bangga.  Apalagi jika si doi tak memiliki ketertarikan pada sosokmu, maka bisa jadi kamu akan menjadi bulan-bulanan ejekannya. Bukan tak mungkin pula apabila kamu dianggap sebagai cewek atau cowok yang low class. Kamu bukanlah levelnya, dari sudut manapun. Menyakitkan bukan?

6. Adalah suatu pekerjaan yang sia-sia

Sumber: Pixabay.com

Diantara salah satunya adalah mengharap si doi respek membaca perasaanmu, meskipun beribu tembakan kamu luncurkan. Namun itu akan menjadi sebuah pekerjaan yang sia-sia belaka. Cinta adalah naluri, datang dari hati karena adanya ketertarikan. Jika tak ada ketertarikan mustahil cinta akan bersemi dan datang begitu saja. Selalu ada alasan mengapa seseorang “mencintai”, jika tidak memiliki alasan membahas cinta adalah bayang-bayang semu. Hanya bisa diimpikan tapi tidak bisa diraba dan dirasa. Perasaan cinta juga bukanlah  barang perniagaan yang mengedepankan asas tawar menawar, menimbang-nimbang, dan hutang piutang. Juga bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Nggak mungkin kan kamu memberi ancaman secara verbal atau menghadang si doi untuk harus mencintaimu?

7.       Keturunan Adam dan Hawa di dunia ini tak hanya dia lho ...

Sumber: Pixabay.com

Saatnya kamu membuka mata lebar-lebar, buka wawasanmu, dunia ini tak selebar daun kelor, Dear. Jangan terpaku pada satu sudut saja, masih banyak ruangan yang belum kamu jelajahi. Niscaya akan kamu dapati berbagai jenis keturunan Adam Hawa yang berlimpah ruah. Tidak hanya doi seorang. So, berpikirlah panjang. Apa untungnya kamu bela-belain seseorang yang nggak ngeh sama kamu. Belum tentu dia yang terbaik buatmu. Jika dalam pandanganmu hanya doi seorang yang mampu memikat hatimu, itu karena kamu hanya fokus pada seorang semata. Dan mata hatimu kamu tutup dengan penafsiran-penafsiran kamu sendiri.

8.       Ambil hikmah dari rasamu

Sumber: Pixabay.com

Tak ada kejadian yang tanpa hikmah, hanya kamu sendiri yang dapat mengambil pelajaran dari setiap yang kamu rasakan. Pelajaran tentang mencintai. Tidak perlu kamu lanjutkan rasamu, stop sesegera mungkin dan ambil sikap untuk merenung. Raba setiap hikmah yang kamu dapat, pasti ada. Mencintai boleh kok lebih dari sekali, tapi pastikan pada orang yang tepat biar kamu tidak tersesat. Yakni seseorang yang bersimpati kepadamu dan menghargai perasaan cintamu, bukan yang tidak tertarik terhadapmu.

Well, kamu harus percaya diri bahwa cinta yang kamu miliki itu mahal. Bukan rasa murahan yang pantas disepelekan oleh seseorang yang meskipun dia tidak tertarik pada sosok sepertimu. Yakinlah kamu adalah orang terbaik yang akan mendapatkan figur yang terbaik pula. Dengan tidak adanya rasa terhadapmu, kamu akan lebih banyak memiliki waktu untuk kegiatan yang lebih bermakna. Misalnya konsentrasi belajar, banyak membaca dan sebagainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline