Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Masa Proses Belajar Anak Usia SD

Diperbarui: 27 November 2023   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak usia sd rentan sudah memiliki banyak pengalaman dari sebelumnya pada waktu di jenjang tk, anak diusia sd cenderung awal-awal masih merasa sedikit bingung dan belum terbiasa saat memasuki jenjang sd. Masa ini adalah titik awal bagi anak untuk mengeksplorasi minat mereka. Mereka juga sedang membangun landasan kognitif, sosial, dan emosional yang akan membentuk dasar bagi perkembangan mereka di masa depan. Maka dari itu di sd ada tingkatan atau tahap kelas ke kelasnya. Tahap pertama anak sd kelas 1-3 tahap kedua anak sd kelas 4-6. mengapa terdapat dua penyelisihan pada saat jejang sd. dengan berbagai alasan dapat dikemukakan. Pertama, karena pada jenjang usia waktu kelas 1-3 merupakan jenjang usia mereka masih mengalami masa penyesuaianpenigkatan belajar dan lingkungan. Kedua, karena pada jejnag usia kelas 4-6 anak sudah mulai dibiasakan melakukan penntutan belajar yang lebih fokus. 

Perbedaan tersebut mempermudah tingkat proses belajar anak dan juga menghargai tingkat proses berkembang dan tumbuhnya sang anak untuk melewati masa-masa belajar di sekolah. Tidak semua anak mudah terbiasa ataupun menyesuaikan diri menghadapi sebuah proses belajar dilingkungan sekolah. Apalagi disekolah merupakan sebuah tempat berkumpulnya anak-anak dari berbagai macam siafat dan karakter. Dengan campuran dari berbagai karakter tersebut mungkin bisa jadi mempermudah dan mempersulit tingkat belajar sang anak. Mungkin ada yang namanya berawal dari paksaan menjadikan kebiasaan. Dalam arti memang bisa dibilang semua anak mengalami masa-masa rewel tidak ingin berangkat sekolah ataupun sang anak yang males belajar di sekolah dan lain-lain. Yang awalnya mereka berangkat sekolah karena takut dimarahi orangtuanya misalnya. Mereka menjadikan dirinya terpaksa berangkat sekolah setiap hari agar tidak kena marah orangtuanya. Menjadikan diri berangkat kesekolah itu kebiasaan.

Namun dalam proses belajar anak di usia sd perlu disesuaikan pula dengan adanya tahap dan tinkatan belajar anak diusia itu. menurut Jean Piaget, Lev Vygodsky, dan Erik Erikson. Hal yang perlu diperhatikan betul dalam proses belajar anak di usia sd yaitu: Kognitif: Pemahaman Konsep Dasar seperti, Kemampuan Membaca, Menulis, Berhitung. Sosial-Emosional: Kemampuan Berinteraksi mengontrol emosi dan menjalin hubungan dengan orang sekitar seperti mencoba percaya diri. Koordinasi Motorik: Pengembangan keterampilan motorik kasar dan halus. Pengembangan Bahasa: Kemampuan berkomunikasi dengan baik, memahami dan menggunakan bahasa dengan benar, serta memahami berbagai jenis teks. Pengembangan Kreativitas: Menggunakan imajinasi, seni visual, musik, dan ekspresi lainnya.

Adapun  dengan kemampuan anak usia SD ada beberapa Pelajaran yang Seharusnya Dikuasai: Matematika: Dasar operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Bahasa: Kemampuan membaca dengan baik, menulis kalimat yang jelas, dan memahami kosakata dasar. Ilmu Pengetahuan Alam: Memahami konsep dasar tentang alam, lingkungan, sains dasar, dan eksperimen sederhana. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial): Memahami budaya, sejarah dasar, geografi, dan tata cara hidup di masyarakat. Seni dan Musik: Eksplorasi seni visual, musik, drama, dan ekspresi kreatif lainnya. Pendidikan Jasmani: Pengembangan keterampilan motorik, olahraga, serta pentingnya hidup sehat dan aktif. Pendidikan pada anak usia SD seharusnya dirancang untuk membangun dasar yang kuat dalam berbagai bidang untuk mempersiapkan mereka untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan kehidupan di luar sekolah. Komunikasi terbuka antara guru, orang tua, dan siswa juga penting untuk memastikan perkembangan anak tercakup secara menyeluruh.

tidak hanya itu, dimasa-masa belajar pendidikan juga ada yang namanya kesulitan belajar. Kesulitan   belajar   subyek yang terlihat  adalah  kesulitan  membaca  dan menulis.   Hal   tersebut   sejalan   dengan pernyataan bahwa anak dengan kesulitan belajar   memiliki   gangguan   pada   satu atau  lebih  kemampuan  dasar  psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan     bahasa,     berbicara     dan menulis    yang    dapat    mempengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung,    berbicara    (Fakhri,    2010). namun dengan kesulitan tersebut anak tidak bisa dibiarkan begitu saja dan bukan berarti ditekan karena adanya kesulitan tersebut. karena kesulitan belajar bukn berarti tidak bisa belajar namun kesultan belajar merupakan suatu batas pemahaman sang anak terhadap apa yang di ajarkan tersebut. tidak sepenuhnya kesulitan belajar itu berasal dari anak itu tersendiri naun ada berbagai alasan anak tersebut kesulitan belajar.

faktor penyebab kesulitan belajara ada 2 yaitu: internal dari anak itu sendiri yang mencakup fisik, motivasi, bakat, minat, dan kesehatan mental. sedangkan eksternal mencakup orangtua, lingkungan, ekonomi dan waktu. dengan begitu tidak bisa disalahkan kepada anak dan orangtua. namun perlu ditanyakan alasan dari kedua belah pihak atas kesulitan tersebut. bukan menghina atau mencela namun merangkul dan sama-sama membangun menyelesaikan masalah dari sebuah solusi dan seberapa jauh usaha yang dicapai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline