Lihat ke Halaman Asli

Contoh Pengkondisian Klasik di Kehidupan Nyata

Diperbarui: 21 September 2023   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengkondisian klasik merupakan suatu kondisi yang menghasilkan respon alami yang didapat dari hasil rangsangan tertentu. Pengkondisian klasik ini merupakan ilmu psikologi atau pembelajaran yang ditemukan atau dikemukakan oleh Pavlov. Ada 3 komponen yang terdapat dalam pengkondisian klasik:

  • Stimulus asal, merupakan suatu reaksi atau respon yang terjadi secara alami yang terjadi tanpa adanya suatu pembelajaran. Contoh: jika kita/manusia kepanasan karena sinar matahari maka tanpa kita sadari kita akan mencari tempat teduh atau mencari cara untuk menyegarkan diri dengan meminum air. Reaksi inilah yang disebut stimulus asal karena tanpa adanya pembelajaran kita dengan reflek diri mencari cara untuk berteduh dan menyegarkan diri.
  • Stimulus kondisional, merupakan rangsangan atau respon yang awalmulanya tidak memiliki hubungan satu sama lain namun jika terjadi berulang-ulang maka akan menjadi kebiasaan baru. Contoh: ketika kita mendengarkan musik di cafe atau restoran sambil makan, tanpa di sengaja kita menyukai situasi tersebut. Pada akhirnya karena hal tersebut, kegitan makan sambil mendengarkan musik menjadi kebiasaan barumu yang berulang-ulang. Hal yang dilakukan berulang-ulang tanpa kesengajaan itulah yang disebut stimulus kondisional.
  • Respon kondisional, merupakan suatu respon yang terjadi yang disertai dengan  perasaan atau emosi. Contoh: kamu menyukai hujan karena kamu pernah memiliki kenangan saat hujan. Rasa menyukai atau suka tersebut disebut respon kondisional.

Tidak hanya contoh-contoh diatas saja yang bisa dinyatakan pengkondisian klasik. Namun dalam kehidupan nyata hal-hal yang bahkan sering kita jumpai juga dapat disebut pengkondisian klasik. Berikut adalah hal-hal yang dapat kita temui dalam kehidupan nyata terkait pengkondisian klasik:

  • Indera penciuman, kita mungkin pernah mengalami menghirup atau mencium sesuatu seperti parfum atau makanan. Namun saat itu kita teringat akan suatu kenangan dalam otak kita. Saat kita dijalan kita berjalan berlawan arah dengan seorang lalu tanpa sengaja kita mencium parfumnya dan mengingatkan kita tentang parfum tersebut pada adek kita.
  • Kesakitan, kita sebagai manusia biasa tentu pernah merasakan yang namanya sakit entah sakit kepala, sakit sendi, sakit gigi atau meriang. Lah disaat itulah kita merespon rasa sakit secara fisiologis. Saat kita sakit kepala misalnya kita bereaksi memegang kepala atau bahkan menangis saking sakitnya. Atau bahkan kita menidurkan tubuh kita untuk meredakan sakit kepala. Mungkin setipa orang juga berbeda-beda untuk mengatasi sakit kepala. Bahakan ada juga yang mengikat kepalanya dengan kain dengan sangat erat agar rasa sakitnya tidak trasa kuat.
  • Phobia, mungkin sudah tidak asing ditelinga kita tentang phobia atau ketakutan atau taruma akan sesuatu yang mengakibatkan dampak yang berbeda disetiap orang yang mengalaminya. Contoh: ada orang phobia kucing orang yang phobia kucing tersebut akan bereaksi berlebihan saat melihat kucing. Orang tersebut mungkin akan lari, menangis, atau bahkan sesak nafas jika melihat atu berada di dekat kucing.
  • Pendengaran, musik merupakan suatu  seni  ekspresif  yang melibatkan penggunaan suara , ritme, melodi , harmoni ,  dan struktur untuk menciptakan kesan artistik atau emosional . Ini  adalah  bentuk  seni  yang telah ada sepanjang sejarah manusia dan dapat menciptakan berbagai macam pengalaman , mulai dari  hiburan hingga kontemplasi mendalam . Musik  memiliki  daya tarik universal  dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan , termasuk hiburan, ekspresi seni , menyampaikan emosi , atau bahkan dalam upacara keagamaan . Setiap  budaya  mempunyai  tradisi musiknya masing  -masing  , dan musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari- hari banyak orang di seluruh dunia. Lah mungkin musik inilah suatu hal yang tidak asing dari berbagai kalangan yang sering kita jumpai dimanapun kapanpun. Dengan mendengarkan musik kita akan berekasi atau merespon alunan-alunan melodi serta suara-suara yang merdu tersebut dengan berbagai macam reaksi. Kita bahkan akan ikut menari-nari atau mengikuti nada lirik yang di nyanyikan tersebut.

Jadi inti dari  Pengkondisian  klasik adalah  konsep  yang berkaitan dengan psikologi dan telah diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan nyata untuk menjelaskan bagaimana kita belajar merespons rangsangan yang  berbeda. Dengan pengkondisian klasik adalah kita belajar mengasosiasikan dua rangsangan untuk merespons salah satu rangsangan dengan cara yang sebelumnya hanya terjadi pada rangsangan lainnya. Proses  ini dapat  ditemukan  dalam berbagai situasi kehidupan sehari- hari , baik dalam pembentukan fobia , reaksi terhadap makanan atau bahkan ingatan yang berhubungan dengan bau  atau musik tert

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline