Untukmu calon imamku,
untukmu pria yang kini tengah menggenggam langit diatasku ..
Ingat ketika senandung alam yang menemanimu saat fajar ,
langitmu melukiskan warna tanpa berdecit .. Sama seperti lantunan doadoaku tentangmu wahai lelaki .
Dalam setiap sembahku , akan selalu tersemat lirik hidup yang akan tuhan kehendaki . Setiap dentuman yang hanya kamu dan aku yang merasakannya.
Kamu dan aku ,
kita .. Masing - masing hanya akan mampu terbang jika bersama.
Hanya akan berirama jika beriringan ..
Maka ,
takkan tersenyum purnama jika melihatmu berlari di depanku ..
Gemintang yang menerangimu turut meredup bersama mentari dan fajarmu dan hanya akan bersinar ketika kau brhenti berlari lalu menuntunku , ke atas altar yang kau siapkan dengan peluhmu ketika kau berlari .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H