Lihat ke Halaman Asli

Mundhiu

Pengawas Sekolah

Implementasi Kurikulum Merdeka di Kutai Kartanegara

Diperbarui: 5 September 2023   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi, Verifikasi KOSP di Kec. Muara Muntai, Muara Wis.

Kurikulum Merdeka, yang sering disingkat menjadi Kurmer, telah digunakan sejak 2022 oleh sebagian sekolah, akan tetapi di tahun ajaran 2023/2024 sebagian besar sekolah sudah menerapkannya. Dalam implementasinya di Kabupaten Kutai Kartanegara sudah membentuk Komunitas Belajar Kukar Pintar Idaman. Komunitas belajar ini telah melakukan pelatihan-pelatihan pada sekolah baik tingkat Paud, SD, maupun SMP di Kutai Kartanegara. Pelaksanaanya serentak di bulan Juli sampai dengan Agustus 2023, sehingga sebagian besar guru sudah mendapatkan pelatihan kurkulum Merdeka.

Dalam implementasinya di sekolah, pengawas sekolah telah monitoring dan mengevaluasi progres pelaksanaannya. Apakah sudah dilaksanakan atau belum ? Sejauhmana Kurmer dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru?

Pada Bidang SMP, baru-baru ini pengawas sekolah sudah melaksanakan tugasnya dengan turun langsung ke sekolah-sekolah guna mendapatkan informasi nyata tentang progres pelaksanaannya.

Dari hasil monitoring pengawas, khususnya di bidang SMP diperoleh gambaran bahwa sebagian besar sekolah sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan beberapa catatan antara lain:

  • Sebagian besar sekolah belum membuat Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dan sedikit yang sudah membuat dalam bentuk draf KOSP.
  • Sebagian besar guru belum membuat perangkat pembelajaran seperti membuat Tujuan Pembelajaran, Alur tujuan Pembelajaran, Kreteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, Asesmen dan rubrik  asesmen, modul.
  • Sekolah sudah menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang sering disingkat P5, akan tetapi belum sesuai dengan ketentuan-ketentuan BSKAP.

Faktor hambatan utama karena Kepala sekolah dan guru belum memahami hakekat Kurikulum Merdeka secara seutuhnyal. Karena selama ini diklat yang diterima masih banyak bersifat teori, sementara prakteknya belum begitu dipahami. Di samping itu, sebagian kepala sekolah dan guru masih terpesona dengan Kurikulum 2013, sehingga masih sulit untuk berganti dengan kurikulum baru.

Saran dan masukan adalah Perlu adanya bimbingan teknis bagi kepala sekolah dan guru untuk membuat KOSP dan Perangkat ajar, baik dalam bentuk In house training, workshop, diklat agar kepala sekolah dan guru benar-benar memahami.bypakmun




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline