Manusia tidak mengetahui masa depannya, namun dia dituntut utk mempersiapkannya sebaik mungkin, bagaimana bisa mempersiapkan diri untuk hal-hal yang belum diketahui & belum pasti? Bagaimana sinkronisasi hari ini & esok??
Banyak yg mengatakan bahwa keberuntungan punya andil besar dalam kesuksesan seseorang, kadang kita melihat bahwa apa yg didapat saat ini memang sealur dgn jalan yg ditempuhnya di masa lalu.
Sabda Nabi "ketika Allah menghendaki sesuatu maka Allah siapkan segala hal yang menjadi sebabnya" hukum kausalitas merupakan bagian dari kinerja Tuhan (sunnatullah).
Apa yg kita lakukan hari ini dapat menjadi sebab apa yg kita terima kelak. Sekecil apapun baik & buruk hari ini akan berdampak pada hari esok, baik & buruknya.
Namun hidup tetaplah penuh misteri dan tanda tanya, yang jawabnya akan ditemui bila telah tiba waktunya, namun kapan waktunya manusia juga tidak mengetahuinya. Kadang apa yang kita anggap baik, benar & berarti bisa jadi mengecewakan di hari kemudian, pun begitu sebaliknya.
Dalam hadis Qudsi dikatakan bahwa cara mendekatkan diri yang paling dicintai Allah adalah dengan melaksanakan ibadah Fardhu. Ketika seseorang melaksanakan ibadah Fardhunya dan terus menyempurnakan dengan sunnah-sunnahnya maka Allah akan mencintainya. Ketika Allah mencintainya maka Allah akan menjadi mata yg dgnnya dia melihat, menjadi telinga yg dgnnya dia mendengar, menjadi tangan yg dgnnya dia bekerja, menjadi kaki yg dengannya dia melangkah. Artinya segala sesuatunya akan dituntun oleh Allah.
Seseorang yang menjaga ibadah fardhu dan sunnahnya akan mendapat roadmap dan navigasi dalam menjalani hidupnya dari Allah yang mengetahui segala sesuatu "ya'lamu maa baina aydihim wa maa kholfahum" apa yang ada hari ini dan bagaimana sinkronisasinya dengan hari kemudian.
Maka jalani aktifitas hari ini sebaik mungkin dengan tetap menjaga kewajiban kita sebagai hamba, karena manusia memiliki multi peran dalam hidupnya, tidak hanya sebagai khalifatullah yang mengatur segala urusan di muka bumi, namun juga abdullah yang harus tunduk dengan segala aturan dan ketetapan Tuhannya.
Keberuntungan dan kebetulan-kebetulan dalam hidup bisa diciptakan dengan kemitraan bersama Tuhan. Pentingnya kita selalu memohon pertolongan untuk terus mengingat Allah mensyukuri nikmatnya dan melakukan penghambaan dengan sebaik-sebaiknya sebagaimana doa yang diajarkan Nabi "Allahumma a'inni 'ala dzikrik wa syukrik wa Husni 'ibadatik" ya Allah tolonglah aku untuk mengingatMu, mensyukuri nikmatMu dan beribadah dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H