Melindungi Ekosistem Daratan dan Kehidupan Terestrial
Pendahuluan
Sustainable Development Goals (SDGS) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai upaya bersama untuk mencapai pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030. SDGS 15, yang fokus pada melindungi ekosistem daratan dan kehidupan terestrial, memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati, keseimbangan ekosistem, dan kesejahteraan manusia.
Latar Belakang
SDGS 15 bertujuan untuk melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pengelolaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, hutan, dan kehidupan terestrial lainnya. Ekosistem daratan adalah rumah bagi jutaan spesies flora dan fauna, serta menyediakan layanan ekosistem yang penting, seperti penyediaan air bersih, pengendalian banjir, dan penyimpanan karbon. Namun, ekosistem daratan kita menghadapi ancaman serius seperti deforestasi, degradasi lahan, kehilangan keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim.
Tujuan SDGS 15
1. Penghentian Deforestasi dan Pengurangan Degradasi Lahan: Menghentikan kerusakan hutan dan pengurangan lahan yang berkelanjutan. Langkah-langkah seperti penghentian penebangan liar, pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dan rehabilitasi lahan dapat membantu mempertahankan keberlanjutan hutan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
2. Konservasi Keanekaragaman Hayati: Melindungi keanekaragaman hayati daratan, termasuk spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah. Pembentukan kawasan konservasi, pemulihan habitat yang rusak, dan pengendalian spesies invasif adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem daratan.
3. Pengelolaan Lahan yang Berkelanjutan: Mengadopsi praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan, termasuk penggunaan pertanian berkelanjutan, pengendalian erosi, dan penggunaan yang efisien dari sumber daya alam. Ini akan memastikan keberlanjutan produksi pangan dan mencegah degradasi lebih lanjut dari lahan pertanian.
4. Pemberantasan Perburuan dan Perdagangan Satwa Liar: Memerangi perburuan liar dan perdagangan ilegal satwa liar yang mengancam keanekaragaman hayati. Hal ini melibatkan peningkatan penegakan hukum, peningkatan kesadaran publik, dan pemberian insentif ekonomi untuk mempromosikan penggunaan alternatif yang berkelanjutan.
5. Rehabilitasi Ekosistem Terdegradasi: Memulihkan ekosistem terdegradasi melalui kegiatan seperti revegetasi, restorasi lahan gambut,dan penanaman kembali hutan. Langkah-langkah ini akan membantu memulihkan ekosistem yang rusak, meningkatkan kualitas tanah, dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan.
Dampak Positif dari Melindungi Ekosistem Daratan dan Kehidupan Terestrial
Implementasi SDGS 15 akan memiliki dampak positif yang signifikan. Beberapa dampak tersebut meliputi:
1. Keseimbangan Ekosistem: Dengan melindungi ekosistem daratan dan keanekaragaman hayati, kita akan menjaga keseimbangan ekosistem yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan kehidupan lain di Bumi. Ekosistem yang sehat akan menyediakan layanan ekosistem yang berharga, termasuk penyediaan air bersih, pengendalian banjir, dan pengendalian erosi.
2. Konservasi Keanekaragaman Hayati: Melindungi spesies tumbuhan dan hewan yang langka dan terancam punah akan membantu menjaga keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yang tinggi memiliki nilai ekologis, ekonomis, dan sosial yang penting, termasuk sebagai sumber obat-obatan, pangan, dan bahan baku industri.
3. Penangkapan Karbon dan Perubahan Iklim: Hutan dan ekosistem daratan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Dengan melindungi dan memulihkan hutan, kita dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.