Lihat ke Halaman Asli

Munawir Jumaidi Syadsali

ASN di Dinas Tanaman Pangan, Hortikulturan dan Peternakan

Sang Pencipta yang Bernama Manusia

Diperbarui: 2 September 2024   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Menciptakan dalam KBBI artinya Menjadikan Sesuatu yang Baru tidak dengan Bahan.

Pasti banyak yg mikir Bumi ini Ciptaan Tuhan. Padahal Bukan, bumi ini terbentuk dari Pecahan Massa Matahari yang terlepas dan mengikat materi disekitarnya sehingga memadat dan menjadi Planet.

Pasti banyak yg mikir Manusia ini Ciptaan Tuhan. Padahal Bukan, Manusia adalah hasil Evolusi miliaran tahun dari Nenek Moyang kita yg Makhluk Air alias Ikan.

Contoh proses menciptakan adalah Manusia Menciptakan Setan, Menciptakan Jin, Menciptakan Malaikat, Menciptakan Iblis dan Makhluk Ciptaan Ghoib Lainnya. Saya bisa bilang semua Makhluk yang Gak Kelihatan itu Sebenarnya Ciptaan Manusia tanpa Kecuali. Karena semua Sosok tersebut dijadikan tidak dengan bahan apapun.

Jadi Sejatinya, Sang Pencipta itu ya Manusia.

Manusia bisa menciptakan banyak Hal dengan Pikirannya... Bahkan sejatinya Semua Rasa baik Senang, sedih, gembira, kecewa, bahagia, damai, tenang bahkan Tercerahkan adalah Ciptaan Pikiran Kita Sendiri, cuman sebagian besar tidak menyadarinya karena tidak memahami Mekanisme dan Cara Kerja dari Pikirannya.

Memahami Mekanisme dan Cara Kerja Pikiran itu mudah sebenarnya, yang sulit itu Menjatuhkan Apa yang telah Diciptakan oleh Pikiran. Sosok Sosok dan Kondisi serta Doktrin dan Dogma yang udah jadi Ideologi Ciptaan Pikiran tidak mudah untuk diruntuhkan. Selama masih ada Ciptaan Pikiran di dalam diri selama itu pula Emosi dan Rasa akan Memperbudak diri.

Makanya Mbah Siddharta itu Konon Gak Pernah Bermimpi sejak tercerahkan... Karena sejak itu Pikirannya berhenti Mencipta... Dia hadir dimuka Bumi untuk Merayakan Kehidupan.

Jadi kalo masih suka Mengalami Mimpi Mimpi Ilhiyah, dapat Petunjuk ini dan itu dari Sosok ini dan Sosok itu, dasar Spiritual masih dari Rasa Rasa... Sebenarnya diri masih hidup di Alam pikiran... Masih Menciptakan Sesuatu yang Sebenarnya Gak Ada... Masih suka Mengada ada.

Kita masih suka Mengada adakan sesuatu dari Masa Lalu yg sebenarnya udah gak ada... Kemarahan orang lain dua hari yg lalu itu sudah gak ada, tapi tetap aja kita ada adakan di Pikiran kita.

Kita suka mengada adakan sesuatu dan sok rau tentang Masa Depan ... Kita Khawatir Anak Gagal Masa Depannya, maka dipaksalah anak belajar ini itu, harus hapal ini itu, ikut les ini itu, padahal si Anak Berak aja masih di Cebokin. Membuat anak tertekan, Kita Merenggut Waktu yang harusnya dilaluinya dengan Bahagia hanya karena Kekhawatiran yg kita ada adakan... Ini Menyedihkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline