Pandemi Covid-19 bukan menjadi halangan untuk tidak produktif, sehingga sekelompok Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka lebih tepatnya dari Program Studi Pendidikan Geografi Semester 5 melakukan kegiatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa pada salah satu keluarga di Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Geografi, kelas 5B kelompok 11 yang beranggotakan Ika Tiana Putri, Munawatus Sholikha, dan Ajeng Woro Gayatri.
Pemberdayaan keluarga dhuafa merupakan salah satu tugas dari mata kuliah kemuhammadiyahan yang dibimbing oleh Ibu Ade Putri Muliya, S.Pd.I., M.Pd. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk nyata mahasiswa dalam implementasi dakwah terhadap kepedulian kaum dhuafa dan dilatih untuk melakukan pemberdayaan sosial sehingga dalam jiwa mereka tumbuh rasa empati. Kami melakukan survey di daerah kelurahan Cipinang pada keluarga yang memiliki perekonomian yang kurang mampu. Dan akhirnya kami menemukan keluarga yang menurut kami sesuai dengan kriteria sebagai keluarga dhuafa, yaitu keluarga Bapak Mulyono (Mamung), yang bertempat tinggal di Jalan Cipinang Baru Bunder RT.004/RW.013 Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur. Setelah sampai dirumah target, dan langsung bertemu dengan pemilik rumah yaitu Bapak Mulyono (Mamung) sebagai kepala keluarga.
Bapak Mulyono (Mamung) adalah seorang kepala keluarga yang berusia 52 tahun dengan mempunyai tiga anak yang bernama Ria Agustina, Sulaiman, dan Muhammad Albiansyah. Usia anak pertama adalah 19 tahun, anak kedua 16 tahun, dan anak ketiga 15 tahun. Bapak Mulyono (Mamung) harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Dalam kesehariannya beliau bekerja sebagai sebagai tukang sampah pada sebuah permukiman. Beliau juga mengambil pekerjaan sampingan yaitu mengumpulkan barang bekas yang ia peroleh dari pekerjaannya dengan di jual kembali. Dengan pundak yang saat ini menggantikan peran sebagai tulang punggung keluarga, dengan pendapatan perhari sekitar Rp. 80.000- Rp. 100.000, harus bisa menghidupi keluarganya, belum lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tim kami sebelumnya telah melakukan observasi terlebih dahulu untuk memilih keluarga dhuafa yang akan diberdayakan. Setelah itu menentukan program dan melakukan pengumpulan dana bantuan (fundraising). Dana yang didapatkan untuk pemberdayaan ini dengan melakukan fundraising yang dilakukan melalui media sosial (penyebaran pamphlet) selama kurang lebih satu bulan. Fundraising tersebut dimulai dari tanggal 27 Oktober-11 Desember 2021. Dan dari hasil fundraising kami berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 550.000, kemudian dari hasil fundraising tersebut langsung kami distribusikan untuk membantu keluarga Bapak Mulyono (Mamung) dalam bentuk berupa kebutuhan sembako dan beberapa perlengkapan sekolah.
Sabtu, 18 Desember 2021 tim kelompok 11 pemberdayaan keluarga dhuafa menyerahkan bentuk hasil fundraising tersebut disaksikan oleh beberapa warga sekitar. Bapak Mamung beserta istri merasa sangat senang dan berterima kasih kepada tim kelompok 11 pemberdayaan keluarga dhuafa. "Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada tim tim kelompok 11 pemberdayaan keluarga dhuafa dan tetap sukses dalam mencapai cita-cita. Semoga Allah membalas semua jasa adik-adik mahasiswa," ucap Bapak Mulyono (Mamung).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H