Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara rutin menggelar Roadshow Bus Anti Korupsi di berbagai wilayah di Indonesia. Tiap tahun rutenya berbeda-beda. Tahun 2024 ini rute yang ditetapkan adalah di sekitar Pulau Jawa. Khusus Jawa Timur, Kota yang disambangi adalah Bangkalan, Bojonegoro dan Surabaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan pendidikan dan pesan antikorupsi kepada masyarakat melalui berbagai acara yang menarik dan interaktif. Tanggal 6-9 Juni 2024, Roadshow Bus Anti Korupsi KPK telah sampai di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Kebetulan saya sendiri ikut berpartisipasi didalamnya sebagai Volunteer dari Jatim-PAK.
Berikut adalah rangkuman kegiatan yang dilakukan selama roadshow ini:
1. Penyuluhan Anti Korupsi
Penyuluhan ini ditujukan kepada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Melalui seminar dan lokakarya, KPK menyampaikan pentingnya nilai-nilai integritas, transparansi, dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta diajak untuk memahami berbagai modus operandi korupsi serta cara-cara efektif untuk mencegah dan melaporkan tindak korupsi.
Hari pertama sasaran penyuluhan adalah SKPD Bojonegoro, camat dan juga Kepala Desa se-Kabupaten Bojonegoro. Masing-masing ada sesi tersendiri. Tempatnya di Pendopo Malwopati Bojonegoro
Hari Kedua sasarannya adalah anak-anak. Mulai dari PAUD, TK, SD hingga SMP. lokasinya masih sama. Penyuluhan dilakukan dengan gaya yang energik yang disukai anak-anak. Melalui media Dongeng dan kuis interaktif.
Hari Ketiga sasarannya adakah pelajar SMA, mahasiswa dan komunitas-komunitas yang ada di Bojonegoro.
2. Diskusi dan Seminar
Diskusi dan seminar diadakan dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk LSM, komunitas lokal, dan tokoh masyarakat. Tema yang diangkat mencakup strategi pemberantasan korupsi, pentingnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan korupsi, serta peran media dalam mengawal isu-isu korupsi. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan memperkuat jaringan antikorupsi di tingkat lokal.
3. Senam Massal Anti Korupsi
Senam massal diadakan sebagai bagian dari kampanye fisik melawan korupsi. Kegiatan ini diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), pelajar, dan masyarakat umum.
Senam dilaksanakan di sela-sela kegiatan hari kedua. Sebanyak 2000an orang mengikuti senam anti korupsi di Jalan Tumapel. Selain sebagai ajang kebugaran, senam massal ini juga mengedukasi peserta mengenai pentingnya menolak politik uang dan "serangan fajar" menjelang Pilkada Serentak 2024. Melalui gerakan senam yang dirancang khusus, pesan antikorupsi disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat.