Lihat ke Halaman Asli

munamilatul khanifah

Guru SMAN. 7 Luwu

Bunga Fiksi

Diperbarui: 4 Juli 2023   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Setelah lebaran berlalu, hatinya terasa gundah gulana. Lebaran kemarin memang meninggalkan untaian kisah kasih anak manusia. Berawal dari sebuah niat. Ibrahim sangat menyayangi mobil pribadinya.Mobil pribadinya itu , dia peroleh dari hasil jerih payahnya sendiri.

Ibrahim menabung setengah dari gaji keduanya, hingga gaji selanjutnya selama bertahun- tahun. Gaji pertamanya dulu, dia serahkan keibunya. Ibunya sangat terharu menerima hadiah dari Ibrahim. Putra semata wayangnya itu. Disaat ibu sangat membutuhkan anaknya rela menyerahkan seluruh gaji pertamanya untuknya.

Setelah lama tidak pulang kampung. Ada kesempatan cuti libur sekaligus  bisa pulang kampung halamanya. Dia teringat oleh ibunya dikampung . Tentu ibu sama sepertiku memendam rindu. Walau sering vidio call jarak jauh tapi beda rasanya jika bertemu secara langsung.  

Selama perjalan menuju kampung halaman. Terbayang semua kenangan bersama ibunya. Masakan yang super nikmat buatan ibunya. Dan semua kenangan masa kecilnya. Semua kenangan itu membuat dirinya, ingin bergegas menuju rumah masa kecilnya  itu.

Suara Adzan menyadarkannya, rasa sakit terasa disekujur tubuhnya. Perlahan dia buka kedua matanya. " Aku berada dimana.? .Dan apa yang terjadi padaku?".

" Bapak jangan banyak gerak dulu ya..?. Alhamdulillah bapak selamat dari kecelakaan". Seorang suster cantik itu menjelaskan pada ibrahim . Ibrahim hanya bisa menatap pasrah dengan apa yang terjadi padanya. ( Bersambung) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline