Setelah lebaran berlalu, hatinya terasa gundah gulana. Lebaran kemarin memang meninggalkan untaian kisah kasih anak manusia. Berawal dari sebuah niat. Ibrahim sangat menyayangi mobil pribadinya.Mobil pribadinya itu , dia peroleh dari hasil jerih payahnya sendiri.
Ibrahim menabung setengah dari gaji keduanya, hingga gaji selanjutnya selama bertahun- tahun. Gaji pertamanya dulu, dia serahkan keibunya. Ibunya sangat terharu menerima hadiah dari Ibrahim. Putra semata wayangnya itu. Disaat ibu sangat membutuhkan anaknya rela menyerahkan seluruh gaji pertamanya untuknya.
Setelah lama tidak pulang kampung. Ada kesempatan cuti libur sekaligus bisa pulang kampung halamanya. Dia teringat oleh ibunya dikampung . Tentu ibu sama sepertiku memendam rindu. Walau sering vidio call jarak jauh tapi beda rasanya jika bertemu secara langsung.
Selama perjalan menuju kampung halaman. Terbayang semua kenangan bersama ibunya. Masakan yang super nikmat buatan ibunya. Dan semua kenangan masa kecilnya. Semua kenangan itu membuat dirinya, ingin bergegas menuju rumah masa kecilnya itu.
Suara Adzan menyadarkannya, rasa sakit terasa disekujur tubuhnya. Perlahan dia buka kedua matanya. " Aku berada dimana.? .Dan apa yang terjadi padaku?".
" Bapak jangan banyak gerak dulu ya..?. Alhamdulillah bapak selamat dari kecelakaan". Seorang suster cantik itu menjelaskan pada ibrahim . Ibrahim hanya bisa menatap pasrah dengan apa yang terjadi padanya. ( Bersambung)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI