Lihat ke Halaman Asli

Munajat Nursaputra

Dosen di Universitas Hasanuddin

Konsorsium antara ITS, Universitas Hasanuddin dan BRIN Gandeng PT Petrokimia Gresik Mengembangkan Sorgum Unggul

Diperbarui: 21 September 2022   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim ITS, UNHAS, BRIN, dan PT. Petrokimia Gresik di lahan penanaman Sorgum PT. Petrokimia Gresik. Dokpri

Mendukung pernyataan Presiden Indonesia untuk mengembangkan sorgum sebagai bahan pangan alternatif untuk menghadapi krisis pangan, ITS membangun konsorsium dengan Universitas Hasanuddin, BRIN dan PT. Petrokimia Gresik untuk mengembangkan Sorgum unggul. Sorgum unggul ini dibangun dari persilangan dan genome editing menggunakan pendekatan bioinformatika untuk mendapatkan varietas unggul dengan karakteristik mendekati terigu.

Tanggal 19  September 2022, Prof. Drs.Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc.,Ph.D., peneliti sekaligus dosen Teknik Informatika ITS, bersama Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng, SP., MP (peneliti sekaligus dosen Rekayasa Kehutanan Unhas) serta Prof. Dr. Dra. Endang Gati Lestari, M.Si. dan Karlina Syahruddin SP. MSi selaku peneliti BRIN mengunjungi PT. Petrokimia Gresik untuk penanaman benih sorgum sekaligus koordinasi pengembangan sorgum. Fadlilatul Taufany, ST., Ph.D. selaku direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, ITS, turut andil dan hadir dalam kunjungan PT. Petrokimia Gresik. 

Mohammad Armi Kurnia, Vice President Riset PT. Petrokimia Gresik, menyambut antusias kolaborasi berbagai sektor ini dan melakukan penanaman benih sorgum bersama Fadilatul Taufany, Ph.D., Prof. Riyanarto Sarno, Prof. Endang Gati Lestari dan Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng di PT. Petrokimia Gresik.

Mohammad Armi Kurnia, Vice President Riset PT. Petrokimia Gresik menanam benih Sorgum bersama tim ITS, BRIN dan UNHAS. Dokpri

Dalam diskusi konsorsium, Prof. Endang Gati Lestari memperkenalkan sorgum dan potensinya. Penjelasan peneliti BRIN ini diawali dengan tagline sorgum yaitu 3F (Food, Feed and Fuel). “Biji sorgum dapat digunakan untuk pangan, dan batang digunakan untuk pakan ternak serta biofuel,“ tuturnya. 

Berdasarkan roadmap Sorgum 2022 – 2024, target produksi pada tahun 2023 sebesar 444.084 ton, sehingga diperlukan benih sorgum dalam jumlah besar. Konsorsium ini bertujuan tidak hanya mendukung target roadmap tersebut, tetapi juga menyediakan sorgum yang diharapkan memenuhi cita rasa disukai masyarakat. 

Pendekatan bioteknologi ini akan dilanjutkan di Unhas untuk konservasi biodiversitas sorgum , optimasi transformasi genetik dan analisis molekuler yang sejalan dengan program Kapuslitbang Natural Heritage and Biodiversity serta lab Bioteknologi dan Pemuliaan Pohon Fakultas Kehutanan Unhas yang juga dikepalai oleh Dr Siti Halimah Larekeng .

Lebih lanjut, Prof. Endang Gati Lestari menyatakan harapan bahwa konsorsium ini kedepannya tidak hanya berfokus pada solusi pengembangan varietas unggul sorgum untuk pangan, melainkan berkontribusi dalam ranah sorgum untuk biofuel juga. 

Kemudian, Prof. Riyanarto Sarno menambahkan, untuk mendukung pertumbuhan sorgum unggul secara optimal, Prof. Riyanarto Sarno dan tim akan mengembangkan ITS Smart Farming, teknologi berbasis IOT untuk memantau pertumbuhan sekaligus lingkungan penanaman sorgum secara realtime, wherever dan whenever. 

Dengan ITS Smart Farming, pemantauan bisa dilakukan dari luar lokasi penanaman sehingga monitoring bisa dilakukan secara leluasa. Varietas dengan berbagai kelebihan dipadu lingkungan optimal akan menghasilkan sorgum unggul dan berkualitas tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline