Lihat ke Halaman Asli

Cara Mudah Budidaya Ulat Hongkong

Diperbarui: 3 Agustus 2015   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara budidaya ulat hongkong,sudah lama budidaya ulat hongkong telah dilakukan oleh masyarakat umumnya yang memiliki hewan pelliharaan seperti burung dan ikan yang nantinya ulat hongkong digunakan sebagai pakan.saat ini permintaan akan ulat hongkong dipasaran semakin bertambah beriirangan dengan banyaknya orang yang mempunyai hewan peliharaan seperti burung dan ikan atau hewan pemakan serangga yang lain.Hal tersebut membuat para pembudidaya ulat hongkong kebanjiran permintaan akan ulat hongkong dipasaran.dan menjadi peluang bisnis baru untuk para pemula sebagai uaha sampingan yang dapat dikerjakan dirumah.Para pembudidaya burung terutama burung hias dan kicauan pemakan serangga selain memburu pakan kroto juga memburu pakan dari ulat hongkong.

Untuk menjalankan budidaya ulat hongkong tidaklah serumuit yang dibayangkan orang pada umumnya,terdapat beberapa langkah yang perlu diketahui sebagai ilmu dasar melakukan budidaya ulat hongkong tersebut.Sebelumnya kita perlu megenal terlebih dahulu ulat hongkong tersebut baik taksonomi ,morfologi,juga habitat ulat tersebut.Dengan kingdom :Animalia,Phylum :Arthropoda,Class :Insekta,Order :Celeoptera,suborder :Polyphaga,Family :Tenebrionidae,Genus :Tenebrio,dan Spesies :Tenebrio molitor.Untuk jenis makanan yang biasa diberikan pada ulat hongkong ialah pakan yang mengandung asam amino esensial yang berguna pula bagi manusia,seperti histidin,arginin,leusin,metionin,lisin,valin,dan masih banyak yang lainnya.Selain itu juga mengandung beberapa vitamin B,mineral,dan turunan asam nukleat.

Dari hasil penggilaingan gandum yang nantinya dipakai sebagai pakan pengganti atau pakan pakan alternative,hasil penggilingan gandum tersebut akan menghasilkan polard.
Untuk kandungan karbohidrat pada bekatul cukup tinggi,dimana bekatul atau dedak halus tersebut barasal dari endosperma pada beras yang dari kulit arinya yang tipis.Adanya kandungan karbohidrat pada bekatul,membuat bekatul dapat dipakai sebagai sumber pakan alternatif atau sumber energi.selain mengandung karbohidrat,bekatul jiuga mengandung protein yang cukup bagus.
Selain bekatul ada juga ampas tahu yang didalamnya banyak terdapat unsur makro dan unsur mikro seperti Fe,Mn,Zn,Co,dan yang lain.Untuk ulat yang berusia diatas 1,5 bulan dapat diberikan pakan dari ampas tahu yang dicampur dengan bekatulApabila pada bagian ketiak ulat sudah mulai berubah menjadi serangga dapat diberi pakan dariu labu siam 1 kali dalam 3 hari.
Untuk siklus hidupnya,ulat hongkong memiliki beberapa siklus hidup mulai dari telur,berubah menjadi larva,berubah menjadi pupa,dan berubah menjadi serangga.Untuk bentuk telur sulit untuk dilihat karena ukurannya yang sangat kecil sekitar 1mm.Telur telur tersebut biasanya ditempatkan pada tempat yang selalu terlindungi sampai telur menetas dan telah memperoleh kondisi dan tempat yang cocok untung pertumbuhannya.
Banyak macam bentuk dari larva kumbang,akan tetapi kebanyakan memeiliki kepala yang dapat dibedakan pada toraks.Pada siklus kedua inilah dimana larva akan bewarna coklat kekuningan pada bagian tubuhnya.
Untuk pupa adalah tahapan ke tiga dari siklus ulat hongkong dan pada tahapan inila ulat tersebut tidak akan minum dan makan karena baru menjadi kepompong diibaratkan seperti mumi.Pupa atau kepompong tersebut biasanya bewarna putih dan memiliki panjang sekitar 15 mmdengan lebar sekitar 5 mm.
Serangga dewasa,dimana pupa tersebut bila telah mencapai umur 7 hari akan pecah atau menetas dan berubah menjadi kumbang.Keadaan tubuh kumbang tersebut pertama kalinya baru keluar masih lunak dan akan berubah warna jika sudah dewasa dan akan bertelur.

Sumber:

Cara budidaya ulat hongkong

Budidaya ulat hungkong sebagaipakan burung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline