Lihat ke Halaman Asli

Langkah Melakukan Budidaya Jamur Tiram

Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses budidaya jamur tiram,untuk daerah yang bagus sebagi tempat melakukan budidaya jamur tiram ialah daerah dengan iklim tropis contohnya indonesia.Budidaya jamur tiram sangat bagus untuk dijadikan investasi,karena modal yang diperlukan untuk melakukan budidaya jamur tiram tidak mahal dan dapat dilakukan secara berkala.Untuk permasalahan yang biasanya diahadapi ialah mengenai baglog ynag nantinya akan dipakai sebagai media dan baglog tersebut sebelumnya telah dilakukan inokulasi bibit jamur.Jamur tiram memiliki nama latin Pleurotus ostreatus tergolong kelompok dari Basidiomycota.Dikatakan jamur tiram sebab memiliki bentuk tajuk yang hampir sama dengan kulit tiram dengan meiliki warna putih dan berbentuk setengah lingkar.

Pada umumnya jamur tiram biasanya dapat ditemukan di batang kayu yang telah lauk dan biasa orang menyebut juga dengan jamur kayu.Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk melakukan budidaya jamur tiram.Yang pertama menyiapkan media terlebih dahulu dan telah diinokulasi dengan bibit jamur pada media tanam yang digunakan.Media tersebut nantinya akan tumbuh dengan miselium dengan warna yang putih sama dengan kapas.Tahapan selanjutnya yaitu miselium tersebut ditumbuhkan hingga berbentuk badan buah.Baglog dapt diperoleh dari membelinya langsung dari orang lain jika kita belum bisa membuatnya,apabila hasil budidaya pertama berhasi kita dapat memperbanyaknya dan memulai memproduksi baglog sendiri.

Tahapan memulai budidaya jamur tiram diantaranya:
Siapkan kumbung terlebih dahulu,kumbung biasa disebut dengan rumah jamur sebagai tempat yang digunakan untuk memelihara baglog jamur dan tempat menumbuhkan jamur.Kumbung seperti bangunan yang terdapat ruangan didalamnya dan diisi dan disusun rak rak sebagai empat untuk meletakkan baglog nantinya.Rumah atau bangunan tersebut harus dapat menjaga kelembaban suhu supaya jamur nantinya tetap hidup subur.Bahan pembuatan kumbung terdiri dari kayu,papan,dan bambu yang semuanya disusun dan dibuat menjadi bangunan seperti rumah.Untuk atap tidak diperkenankan memakai atap dari bahan seng atau esbes,sebab jenis atap tersebut akan menimbulkan panas.Untuk bagian lantai kalau bisa tetap tanah supaya air yang menetes dapat langsung keserap didalam tanah.Untuk rak dibuat secara bertingkat dan diletakkan didalam kumbung tersebut.Kemudian baglog disusun pada rak tersebut,rak yang dipakai dapat dibuat dari bahan kayu yang disusun dan dirangkai sesuai dengan ukuran.


Harus dilakukan persiapan sebelumny sebelum menaruh baglog pada kumbung dengan langkah.
Membersihkan kumbung dan rak terlebih dahulu dari debu dan kotoran,dapat dilakukan pengapuran dan menyemprotkan cairan fungisida pada dalam kumbung dan biarkan hingga 2 hari,setelah itu baglog dapat dimasukkan kedalam kumbung.
Persiapan baglog,baglog adalah tempat media untuk menanam bibit jamur.Campuran utama bahan media tersebut diantaranya serbuk gergaji.Baglog tersebut dibungkus memakai plastik bening dan pada ujung plastik dilubangi sebagai tempt keluarnya jamur yang tumbuh.Apabila kita malakukan budidaya jamur dengan sekala yang besar,lebih baik baglog dibuat sendiri untuk menekan biaya produksi.Jika masih tingkatan pemula,baglog lebih baik membelinya dari orang lain saja dan nantinya hanya fokus untuk melakukan budidaya jamur tersebut.


Perawatan baglog,baglog tersebut dapat disusun pada rak dengan posisi berdiri atau vertikal,dimana ujung lubang menghadap ke atas.Selain itu baglog juga dapat diletakkan dengan posisi tertidur atau posisi horizontal.Dari penempatan posisi yang berbeda memiliki kelebihan tersendiri.Biasanya para petani memilih menempatkan baglog dengan posisi horizontal,dikarenakan dengan posisi horizontal siraman air tidak langsung masuk pada baglog dan baglog tidak langsung terkena sinar matahari.Selain itu dapat memakai ruang secara maksimal,dan pemanenanya pun lebih mudah.


Perwatan untuk budidaya jamur,Baglog yang akan disusun cincin dan kertas dibuka terlebih dahulu dan didiamkan hingga 5 hari,lakukan penyiraman pada lantai supaya agar tetap lembab.Pada ujung baglog dipotong supaya jamur dapat ruang tumbuh dan biarkan hingga 3 hari tanpa penyiraman.Setelah itu pentiraman dapat digunakan dengan memakai sprayer supaya terjadi pengkabutan dan tetesan air.Penyemprotan atau penyraman disesuaikan denga suhu yang ada.
Pemanenan jamur,Apabila baglog telah tertutup oleh miselium secara sempurna,maka jamur nanti dapat dipanen sekitar 2 hingga 4 minggu berikutnya.Pemanenan dapat dilakukan sebanyak 5 sampai 8 kali jika mendapatkan perawatan yang baik.Jamur yang dapat dipanen dengan ciri jamur telah besar dan mekar dengan ujung sudah berbentuk runcing.Pada tudung tidak pecah dan bewarna putih sempurna.

Sumber:

Proses budidaya jamur tiram

Belajar budidaya jamur tiram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline