Lihat ke Halaman Asli

Doran

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

[caption id="attachment_152045" align="alignleft" width="180" caption="persiapan pergi memasang doran"][/caption]

Kehidupan nelayan di Danau Laut Tawar tidak akan lepas dengan yang namanya “Doran”. Doran merupakan alat tangkap ikan yang tergolong kedalam jenis Jaring Insang (Gillnet), yang dalam operasinya biasanya dipasang pada bagian peraiaran yang terbuka dan biasa merupakan jalur lalu lintas atau migrasi ikan di dalam perairan.

Menurut konstruksinya doran umumnya terdiri dari bagian-bagian jaring utama, telampung atau pelampung (buoy), timah atau pemberat (sinker), kejer (tali ris atas dan tali ris bawah). Variasi bentuk, konstruksi dan penggunaan biasanya sangat ditentukan oleh jenis ikan yang akan ditangkap, karena mengacu pada tingkah laku ikan (fish behavior) yang akan ditangkap tersebut. Modifikasi pada konstruksi Doran ini sering didapati pada ukuran mata jaring (mesh size), pelampung, Pemberat dan lain-lain. Seperti modifikasi terhadap keterapungan dan tenggelamnya (Buoyancy force dan Singking force) suatu doran sangat ditentukan oleh ukuran dan jenis pelampung dan Pemberat yang digunakan.

Menurut jenis ikan yang ditangkap, doran dapat dibedakan menjadi :

1.Doran Depik

Doran depik merupakan doran yang dipakai untuk menangkap ikan Depik (Rasbora tawarensis). Doran depik biasanya memiliki ukuran mata jaring (mesh size) ± 2/4 inchi, dengan ukuran tinggi atau kedalaman beragam, mulai dari dua meter hingga delapan meter lebih. Sedangkan ukuran panjang doran biasanya juga beragam mulai dari satu set hingga lima set atau lebih, (1 set = 40-50 meter). Doran depik ini biasanya juga sering menangkap jenis ikan relo ataupun jenis ikan eyas.

2.Doran Relo

Doran relo merupakan doran yang dipakai untuk menangkapjenis ikan Relo (Rasbora sp), kadang-kadang doran relo ini dipakai juga sebagai doran untuk menangkap ikan depik ataupun sebaliknya. Doran relo sama dengan doran depik biasanya memiliki ukuran mata jaring ± 2/4 inchi, dengan ukuran tinggi atau kedalaman beragam, mulai dari dua meter hingga delapan meter lebih. Sedangkan ukuran panjang doran biasanya juga beragam mulai dari satu set hingga lima set atau lebih.

3.Doran Eyas

Doran Eyas merupakan doran yang dipakai untuk menangkap ikan Eyas (Rasbora tawarensis). Doran Eyas biasanya memiliki ukuran mata jaring ± 3/4 inchi, dengan ukuran tinggi atau kedalaman beragam, mulai dari dua meter hingga delapan meter lebih. Sedangkan ukuran panjang doran biasanya juga beragam mulai dari satu set hingga lima set atau lebih.

4.Doran Kawan atau Doran Keperas

Doran kawan ataupun doran keperas merupakan doran yang dipakai untuk menangkap ikan kawan (Propuntius tawarensis) atau ikan Keperas (Propuntius sp). Doran jenis ini biasanya memiliki ukuran mata jaring lebih kurang setengah inchi sampai dengan satu setengah inchi, dengan ukuran tinggi atau kedalaman sekitar satu hingga dua meter. Sedangkan ukuran panjang doran biasanya satu atau dua set.

5.Doran Bawal

Doran Bawal merupakan doran yang dipakai untuk menangkap ikan Mas (Cyprinus carpio L). Doran bawal biasanya memiliki ukuran mata jaring ± 4 s/d 5 inchi, dengan ukuran tinggi atau kedalaman 50 hingga 100 mata jaring. Sedangkan ukuran panjang doran biasanya juga beragam mulai dari satu set hingga tiga set atau lebih. Pada doran bawal ini ikan tertangkap bukan karena terjerat di bagian insangnya melainkan lebih sering terpuntal atau melilit pada jaring.

6.Doran Jahir

Doran Jahir merupakan doran yang dipakai untuk menangkap ikan Mujahir (Oreochromis mosambicus), ikan Nila (Oreochromis niloticus) atau ikan Peres atau Nilem (Osteochilus hasselti). Doran Jahir biasanya memiliki ukuran mata jaring ± 2-3,5 inchi, dengan ukuran tinggi atau kedalaman 50 hingga 100 mata jaring. Sedangkan ukuran panjang doran biasanya beragam mulai dari satu set hingga 3 set atau lebih.

7.Doran Mut

Doran Mut merupakan doran yang dipakai untuk menangkap ikan Mut atau Lele Lokal (Clarias batrachus). Doran Mut biasanya memiliki ukuran mata jaring ± 2-3,5 inchi, dengan ukuran tinggi atau kedalaman sekitar 50 mata jaring, ukuran panjang doran biasanya satu hingga dua set. Doran ini memiliki ciri lebih khusus karena menggunakan ukuran diameter benang jaring lebih kecil dan berwarna lebih gelap. Kemudian ikan juga tertangkap bukan karena terjerat di bagian insangnya melainkan terpuntal atau melilit pada jaring.

8.Dan doran lainnya yang biasanya sesuai dengan nama ikan yang akan ditangkap.

[caption id="attachment_152043" align="aligncenter" width="300" caption="Seorang nelayan sedang melangku (mengangkat) dorannya dari dalam perairan"][/caption]

Doran dapat juga diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan waktu dan cara operasional pemasangannya di dalam perairan, baik di danau, sungai ataupun perairan umum lainnya.

a.Menurut waktu pemasangan :

Menurut waktu pemasangan, doran dapat digolongkan kedalam tiga jenis doran, yaitu :

1. Doran Dedem

Doran Dedem (dibaca : “Deudeum”) merupakan doran yang dipasang dan dibiarkan selama satu malam (dalam jangka waktu tertentu), biasanya ditebar pada saat sore hari dan diangkat pada pagi hari esok harinya. Doran yang tergolong kedalam jenis Doran Dedem ini antara lain : Doran Depik, Doran Eyas, Doran Bawal atau Bawal Lah, Doran Kawan atau Doran Keperas.

2. Doran Gerlok

Doran Gerlok (dibaca : “Geurlok”) merupakan doran yang ditebar pada saat siang hari ataupun malam hari tetapi dengan waktu yang singkat untuk kembali mengangkatnya, biasanya setelah ditebar selanjutnya diiringi dengan “Geurlok” (memukul air) dengan menggunakan “Luge” atau “Galah” dari kayu atau bambu, yang bertujuan untuk menggiring ikan agar mengarah ke jaring atau menyangkut pada jaring atau badan doran. Doran yang termasuk kedalam jenis ini antara lain Doran Jahir/Nila, Doran Relo dan Doran Bawal.

3. Doran Raon

Doran Raon merupakan jenis doran yang biasanya dioperasikan pada malam hari, terutama pada saat perairan memiliki visibiliti tinggi (kecerahan perairan tinggi atau tidak keruh) atau biasa dioperasikan pada saat intensitas hujan jarang yang tidak terlalu mempengaruhi kekeruhan danau. Jenis Doran ini juga merupakan penerapan pola penangkapan ikan oleh beberapa nelayan yang tergolong baru di danau Lut Tawar. Dalam pengoperasiannya Doran Raon ini biasanya menggunakan lampu petromak sebagai alat pemikat atau pengumpul ikan sehingga memudahkan nelayan untuk menangkap ikan yang sudah bergerombol dan biasanya nelayan menggunakan dua unit perahu atau lebih, bekerjasama untuk mengepung dan menangkap gerombolan ikan yang sudah terkumpul menggunakan Doran Raon ini, yang biasanya memiliki ukuran kedalaman atau tinggi badan jaring bisa mencapai delapan meter atau lebih dengan panjang jaring mencapai lima set atau lebih. Jenis ikan yang utama ditangkap menggunakan jaring raon ini adalah ikan Depik, Eyas dan Relo.

Nelayan penangkap Depik, Relo dan Eyas yang tidak menggunakan Doran Raon ini banyak mengeluhkan keberadaan pola penangkapan ikan menggunakan Doran Raon ini, alasan mereka mengeluhkannya adalah setelah para nelayan Doran Raon ini beroperasi, hasil tangkapan yang mereka dapat labih sedikit dari biasanya dibandingkan ketika Doran Raon ini tidak beroperasi.

b.Menurut cara pemasangan di dalam air :

Menurut cara pemasangan atau penebaran Doran di dalam perairan dapat dikelompokkan, antara lain :

1. Cara Denang

Cara Denang (dibaca : “Deunang”) adalah Doran yang dipasang dengan cara tergelar dibawah permukaan perairan yaitu antara pelampung dan pemberat dipasang relatif sejajar secara horizontal atau mendatar. Jenis Doran yang biasanya menggunakan metode pemasangan ini antara lain Doran Bawal atau Doran Bawal Lah.

2. Cara Gantung

Metode yang diterapkan secara Gantung ini yaitu biasanya Doran dipasang secara menggantung dibawah permukaan perairan dengan posisi vertikal atau posisi badan jaring dipasang sejajar antara pelampung dan pemberat secara vertikal (pelampung dibagian atas dan pemberat dibagian bawah badan jaring). Jenis Doran yang biasanya menerapkan metode ini antara lain Doran Jahir atau Doran Nila.

3. Cara Gelung (dibaca : “Geulung”)

Metode ini merupakan variasi dan kombinasi dari metode gantung, dan biasanya dipakai pada Doran Gerlok. Pada prinsipnya posisi pemasangan doran sama dengan cara gantung, hanya saja doran ini ditebar mengitari ikan atau gerombolan ikan hingga membentuk sebuah pola didalam perairan yang membentuk pola lilitan ular atau pola obat nyamuk bakar biasanya nelayan di Lut Tawar menyebutnya. Jenis Doran yang biasa menggunakan metode ini antara lain Doran Jahir atau Nila, Doran Bawal.

[caption id="attachment_152047" align="alignright" width="210" caption="Doran yang sedang dijemur"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline