Siapa yang tidak asing dengan kawasan Dukuh Atas, berada di tiga kecamatan berbeda yakni Kecamatan Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan.
Dukuh Atas kini terkanal dengan sebutan Transit Orianted Development (TOD), yang mana sedikitnya terdapat lima pertemuan moda transportasi di kawasan ini, yakni Mass Rapid Transportation (MRT), Light Railways Transportation (LRT), Commuter Line (CL), Kereta Bandara, dan Transjakarta (TJ).
Kelima moda transportasi ini menjadikan kawasan Dukuh Atas sebagai titik yang sangat padat terutama ketika jam berangkat dan pulang kantor.
Menilik alasan mengapa dipilihnya Dukuh Atas sebagai kawasan TOD, karena selain banyaknya pusat bisnis dan pemerintahan.
Kawasan Dukuh Atas ini juga mempunyai tujuan untuk membantu peran Stasiun Manggarai yang rencananya akan menjadi pusat pemberhentian Kereta Api.
Oleh karena itu, sehingga untuk memudahkan mobilitas masyarakat Jakarta menggunakan transportasi umum khususnya dari dan ke arah Manggarai, maka diputuskan bahwa kawasan Dukuh Atas sebagai titik pertemuan tersebut.
1. MRT Menjadi Tongkat Ekstafet Menuju Senayan
Ketika anda turun dari commuter line dan hendak mengarah ke kawasan seperti SCBD (Sudirman Central Business District) hingga Senayan, anda pasti akan melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang satu ini, MRT.
Karena kecepatan yang dimiliki oleh moda transportasi yang satu ini, memiliki kecepatan yang berbeda dengan transportasi lainnya, jadi wajar saja kalau MRT lebih sering digunakan oleh para pekerja untuk menuju kantor mereka di kawasan Sudirman hingga Senayan tersebut.