Lima puluh tahun berlalu. Pasti semuanya telah berubah. Pengalaman nyata adalah gerinda kehidupan. Mengasah setiap orang agar lebih bijaksana.
Satu hal yang pasti dan kasat mata, fisik kita semua telah berbeda.
Reunian di pendopo Joglo kayu Jati, tinggi magrong - magrong di tepi kali Pusur. Menjadi arena adu kisah, kenangan, kangenan, canda tawa, juga harapan ke depan. Tumpah ruah jadi satu.
Menyantap suguhan kulineran khas klangenan, berdendang ria dan jogetan bersama berlangsung setengah harian. Diselingi pula pembagian door prize, lucky Draw, siapa beruntung membawa bejo hari ini. Semua alumnus SMP TanPabrik yang hadir siang itu nampak semangat dan bergembira.
Terima kasih mas Jenderal Joko, teman seangkatan. Yang menginisiasi dan menjadi sponsor utama acara ini. Juga Mbun Yanti, ketua acara dan para panitia yang sibuk menyiapkan perhelatan. Tentu juga mas Dewo, pemain organ tunggal ciamik yang membuat acara ramai meriah.
Pertemuan sahabat masa remaja, saat para cah lanang masih bercelana pendek dan cah wedok ber rok sepan itu berlangsung penuh nostalgi. Kisah - kisah masa lampau kembali diungkap.
Di tengah acara, memandangi halaman resto yang asri memanjang seolah tak bertepi. Sampai ujung gunung Merapi, yang menjulang di barat sana. Terkenang masa sekolah SMP, setengah abad yang lalu.
Berangkat sekolah pagi - pagi dari rumah. Pulang bakda dzuhur. Sekolahan hanya 1,5 KM dari rumah, namun orang tua menyediakan kemudahan. Memberikan sepeda kumbang ontel milik bapak untuk digunakan.
Teringat pula saat hujan turun kepagian. Prei bersepeda, lebih memilih berjalan kaki ke sekolah.