Plototan Affandi
Pagi itu, museum Affandi berpesta bunga.
Di tepian kali Gajah Wong, komplek museum dengan bangunan berbentuk daun itu nampak sumringah. Berwarna.
Ngancik musim bunga, pohon randu alas di pojok depan halaman di tepi kali itu nampak menjulang eksotis. Bunga - bunga merah bludru sulak kekuningan merimbuni sampai puncaknya. Bak kumpulan ribuan burung Kepodang jambul hinggap, meriung disitu.
Randu alas raksasa itu dikepung untaian Kamboja Pink dibawahnya. Yang sedang pula tengah bermekaran, bak timbunan arum manis jajanan anak - anak.
Pagi itu museum Affandi sungguh semarak.
Di masa lalu, kehadiran Affandi adalah saat Toyota sporty antik melintas cepat di jalanan Yogya. Dengan warna psikedelik eksotis semua orang Yogya tahu itu Affandi yang sedang bepergian. Berambut putih yang sudah jarang, bersarung, oblong putih dan berpipa cangklong. Itulah Affandi yang terbayang dibenak.
Mobil itu begitu Eye catching. Di jalanan Yogya kala itu, daya pikat mobil Affandi hanya bisa ditandingi Mustang sport merah garang milik Sapto Hoedoyo.
Pagi itu museum sudah ramai pengunjung. Mobil sport legendaris Affandi dipajang di ruang pamer. Di cat kekuningan, menjadi bagian tak terpisahkan dari museum ini.
Makam Affandi dan Maryati isterinya, berada di pojok antara ruang pamer 1 dan 2. Makam itu dihiasi sculpture wajah keduanya dibawah rambatan sirih gading dan melati Belanda.