Lihat ke Halaman Asli

Gigih Mulyono

Peminat Musik

Golf Tur Chiangmai 1

Diperbarui: 5 Februari 2020   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Golf course Chiangmai. Dokpri

Chiangmai berada di Thailand utara. Berbatasan dengan Myanmar berdekatan negara Kamboja, Laos juga China. Berkontur pegunungan, udaranya sejuk.Akhir Januari 2020 hari masih pagi, rombongan golf senioren Nusantara berangkat menuju kota wisata terkenal itu. Untuk tiga hari berturut turut main golf. Perjalanan cukup mendebarkan, karena disertai rasa was was.

Berita virus Corona  merebak ramai di medsos dan media mainstream. Virus mematikan, yang konon bermula di kota Wuhan China menebar teror ke penjuru dunia.

Walaupun jeri namun apa daya jadwal telah dicanangkan, uang telah dikeluarkan. Keberangkatan tak bisa ditunda. Dengan setengah gagah berani perjalanan tetap dimulai.

Masih sangat dini, pukul 3.15 pagi. Mobil meninggalkan rumah. Diiringi kicauan burung burung oceh ocehan liar di perumahan. Mulai ramai menggugah hari.

Setengah jaga setengah lelap menyerahkan sepenuhnya kepada driver. Tunggangan menyusuri Jakarta sepi nyenyet. Masih dibuai mimpi. Tekad para golfer memang tak tertandingi kalau mau bermain golf. Entah kalau mau yang lain, apakah masih sementrong.

Jam 4 kurang. Bandara telah ramai. Bertemu bro Aldy dan mbak Dwi komandan Allyandi friendship. Dibagi masker dan vitacimin. Untuk berjaga jaga dari virus. Wah radak ngeri juga.

Baru kali ini perjalanan seperti ini. Hampir semua orang di bandara bermasker. Menutup masing masing mulut dan hidung. Komunikasi hanya suara, tidak lihat ekspresi wajah. Tak tahu orang itu tersenyum, menyeringai atau marah. Okelah itulah keadaannya, not so worry lah. Teror menjalar cepat lewat WA.

Thai Lion mengangkasa diatas teluk Jakarta menuju Bangkok. Selama perjalanan, penerbangan murah ini tidak disaji makanan atau minuman. Harus membeli tersendiri. Bagasipun dibatasi. Hanya 25 kg termasuk stick golf. Tentengan di kabin maksimum 7 kg. Okelah bisa diakali dengan tas tas ringan.

Langit pagi cerah. Lembayung jingga melukis langit. Jakarta dibawah sana pucat kelabu. Singa bersayap ini melesat mulus di angkasa raya Asean.

Chiangmai Temple. Dokpri

Hampir 4 jam tanpa guncangan berarti, pesawat mendarat di Bangkok. Transit di bandara Don Muang. Suasana bandara membikin merinding. Masker warna warni menghiasi wajah di setiap sudut. Demikian juga masker itu tetap menempel di wajah dalam penerbangan ke Chiangmai. Pramugari pramugara pun bermasker ria. Apalagi penumpangnya. Udara seolah horor, melingkupi. Mau dihindari tapi tak bisa, hanya mampu membatasi.

Tujuh puluh menit terbang tanpa gangguan cuaca, turbulensi pun tak ada. Mendarat di Chiangmai airport. Sophie, nona comel comel blasteran Melayu Arab sang pemandu menyambut ceria. Tanpa masker, hidung arabnya mancung di wajah manisnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline