4. Jaipur, Pink City
*Merah muda itu penghormatan, keanggunan dan Cinta*
Setelah menempuh perjalanan panjang sekitar 5 jam, sampailah kami di kota Jaipur. Jaipur juga terkenal dengan sebutan kota Merah muda atau Pink City.
Perjalanan yang cukup seru. Bus melintasi kawasan pembuatan Bata Merah. Di kiri kanan jalan Cetakan, lapangan jemuran dan juga cerobong cerobong pembakaran bata berderet. Di India, Bata Merah rupanya masih disenangi untuk menjadi bahan material tembok tembok bangunan.
Bus juga melintasi kawasan penjual kubah kubah berpilar, khas India. Kebanyakan Kubah dengan pilar empat dijajakan di sepanjang jalan itu.
Melintasi Jalan Tol India yang bisa dibilang ala kadarnya, bila dibandingkan dengan jalan Tol di Tanah Air. Baik Prasarana jalannya, Gerbang gerbang tiket juga taman tamannya. Pelayanan pembayaran kebanyakan juga masih dilakukan manual.
Sekitar jam 9 malam, sampailah kami di Kota Jaipur. Langsung malam di Hotel, terus Istirahat. Besok adalah tamasya panjang yang lain. Tetap harus menikmati saat saat akhir Tur di India yang sudah mulai diliputi rasa kangen Tanah Air.
4.1 Menunggang Gajah di Amber Palace
Pagi yang cerah di hari ke tujuh. Makan pagi sebagaimana biasanya. Bekal Abon Solo, Ikan Teri Medan, Ikan Asin Pontianak, Kering Tempe ala Cirebon mulai menipis. Nilai dan rasa lauk lauk bawaan dari Tanah Air itu terasa semakin berharga. Sebagai perangsang untuk membantu mendorong makanan Hotel dan Lokal India untuk masuk ke perut. Perut yang mulai sering merajuk.
Usai sarapan, rombongan segera naik Bus. Berangkat menuju Amber Palace di luar kota Jaipur.
Setelah melewati Istana terapung, atau Istana yang sebagian bangunannya tenggelam di dalam Danau di kanan jalan, Bus mulai menyusur jalan meliuk dan menanjak. Vijay menyampaikan, Isatana Danau itu adalah Istana musim panas. Setelah dari Amber Palace, rombongan akan diajak berfoto dengan latar belakang Istana tenggelam di Danau itu.