Lihat ke Halaman Asli

Gigih Mulyono

Peminat Musik

"Romantic Journey" di India, Caper 9

Diperbarui: 23 Maret 2019   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kereta Api melaju semakin kencang melewati medan datar.

Melewati kota dan desa kecil, pemandangan apa yang terlihat di kanan kiri Rel? Penampakannya menyimpulkan, diperlukan usaha keras dan perhatian lebih. Sinergi semua pihak. Pemerintah pusat, Daerah dan juga masyarakat sendiri untuk meningkatkan keindahan dan kebersihan lingkungan disini.

Namun ada juga catatan yang mengesankan dari perjalanan Kereta sekitar empat jam ini. Terkait dengan urusan makan dan minum penumpang.

Makan minum diberikan cuma cuma selama  perjalanan. Penyajiannya  mengingatkan  kalau menghadiri perhelatan pernikahan di kampung halaman, Jawa Tengah sana. Terutama di daerah Solo dan sekitarnya. Tetamu yang hadir bersamaan, duduk di kursi akan di serve minum makan dengan urutan USDEK. Pertama U, unjukan atau minuman. Teh manis harum disajikan sebagai pelepas haus dan pembuka cita rasa. Dilanjutkan dengan S, yaitu Sop. Sop special yang disebut Sop Manten. Memiliki rasa khas menyegarkan. Kuah  hangat dipiring dengan rempah tertentu, tidak begitu tajam namun sangat terasa. Dengan isian Ayam suwir dan juga Makaroni  putih kenyal... sedaap.

Berikutnya D adalah main course atau Dahar berarti makan. Daharan berupa Nasi langgi, Nasi putih dengan lauk Sambal goreng kentang ati, dilengkapi dengan daging cacah dan irisan separo telor pindang. Daharan yang selalu terasa nyusss mengenyangkan dan menenteramkan pencernaan. Selanjutnya E atau Es. Yang sering disajikan adalah Es puter ala masa lalu. Putih bersih, ada rasa kudapan daging  Kelapa yang menonjol.

Kemudian K atau kondur, pulang. Dua pengantin akan berdiri di gerbang pintu depan. Dan para tamu meninggalkan tempat perhelatan, sambil satu satu menyalami pengantin.

Penyajian itu tentu sangat berbeda dengan resepsi pernikahan masa kini di kota kota besar yang sudah terbiasa dengan penyajian cara Prasmanan. Namun mirip dengan penyajian makanan di Kereta Delhi ini.

Di Kereta disajikan minuman ringan. Kemudian Chai atau Teh dalam semacam Termos. Juga makan  dengan packing ala kadarnya. Berisi Nasi, Kari daging dan sedikit sayur. Tentu dengan cita rasa India. Lumayan.

Turun di Stasiun Chandigarh. Menuju parkiran. Pikiran melayang, dalam hati mengucapkan terima kasih kepada pak I Jonan. Teman lama yang telah mereformasi PT Kereta Api menjadi BUMN dengan pelayanan Unggul ketika beliau menjadi Dirut disana.

Disatu kesempatan pernah bertemu dan bincang bincang. Pak Jonan bercerita bagaimana perjuangan merubah wajah PT KAI. Sejak dari setiap Direktur wajib piket ikut perjalanan Kereta Api setiap Week End, pemanfaatan grup BBM yang masih langka waktu itu. Sampai menyemprot oli diatas gerbong dan membuat bola bola semen penghalang. Agar penumpang tidak naik ke atas gerbong.

Kepemimpinan yang hebat. Dirut penerus pak Jonan adalah mantan Direkturnya. Sehingga reformasi hebat PT KAI itu dapat berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline