Bersyukur, akhirnya timnas untuk kali kelima menapaki laga final AFF dan hebatnya lagi timnas mengantongi kemenangan pada leg pertama di kandanganya sendiri dengan skor 2-1. Modal yg cukup baik untuk bekal leg kedua di Rajamangala Thailand nanti (17/12). Hasil seri saja, timnas otomatis menjadi juara. Kalau pun harus menelan kekalahan, cukup selisih satu gol saja itupun skor harus lebih banyak dari laga kandang.
Berbicara mengenai kiprah timnas di AFF kali ini, banyak sekali beberapa fakta yg bisa dikatakan unik. Tentunya didasari dengan data yg ada.
Pertama. Sejak berlaga di babak grup hingga final leg pertama, timnas selalu mencetak dua gol. Yakni saat melawan Thailand 2-4 (19/12), Filipina 2-2 (22/12), Singapura 2-1 (25/11), Semifinal leg 1 Vietnam 2-1 (03/12), Semifinal leg 2 Vietnam 2-2 (07/12), dan Final leg 1 Thailand 2-1 (14/12). Melihat data tersebut, seolah-olah timnas memiliki kuota dua gol di setiap laganya, meski hipotesa ini lebih didasari kebetulan saja.
Menyisakan satu laga lagi di final leg kedua di kandang Thailand, apakah timnas akan membukukan dua gol kembali?
Kedua. Sejak perubahan format tahun 2004 yg mana laga semifinal dan final diadakan partai kandang dan tandang, tim yg meraih kemenangan di leg pertama selalu berujung juara. Tahun 2004 Singapura menang atas timnas dengan skor 3-1, tahun 2007 Singapura menang atas Thailand (2-1), tahun 2008 Vietnam memenang atas Thailand (2-1), tahun 2010 Malaysia menang atas timnas (3-0), tahun 2012 Singapura menang atas Thailand (3-1), dan tahun 2014 Thailand menang atas Malaysia (2-0).
Menilik tren tersebut, akankah timnas mendapat giliran berikutnya?
Ketiga. Dari enam laga yg sudah dijalani Timnas mengalami 1 kali kekalahan, dua kali seri, serta tiga kali kemenangan dan dua diantaranya adalah proses comeback. Jumlah gol yg sudah dilesakkan berjumlah 12, sedangkan gol yg bersarang ke gawang Kurnia Meiga sudah 11 kali kemasukkan. Daftar pemain yg menorehkan gol bagi timnas yakni Boaz (3), Lilipaly (2), Hansamu (2), Lerby (1), Fahrudin (1), dan Manahati (1). Timnas lebih produktif menyarangkan gol di babak kedua yakni tujuh gol, sedangkan babak pertama berjumlah dua gol, dan satu gol di babak perpanjangan waktu 2x15 menit. Dari jumlah gol yg tercipta, empat gol masing-masing dihasilkan oleh kaki dan kepala, serta dua gol dari titik penalti.
Akankah gol tercipta dari tendangan bebas di leg kedua nanti yg belum pernah dilakukan hingga kini?
Itulah beberapa fakta yg berbicara di ajang AFF 2016 hingga leg pertama babak final. Namun ada pula beberapa hal yg boleh dikatakan kebetulan bila dikaitkan antara AFF kali ini dengan beberapa pertandingan sepakbola yg skenarionya sedikit mirip dengah kiprah timnas kali ini. Orang bilang hal ini adalah cocokologi atau bisa-bisanya saja si penulis mengaitkan pada kejadian serupa yg berujung pada suatu kesimpulan.
Misalkan, kejadian cideranya Andik yg harus ditarik keluar di menit 20' pada laga final kemarin sehingga Andik terisak tangis karena tidak bisa melanjutkan pertandingan. Hal tersebut mirip dengan kisah Christiano Ronaldo di Final Euro 2016 yg sama pula terisak tangis ketika harus ditarik keluar di awal-awal babak pertama, namun apa yg terjadi akhirnya Portugal keluar sebagai juara yg notabene bukan tim unggulan, terlebih di fase grup terseok-seok.
Akankah timnas bernasib seperti itu?
Kemudian perjalanan Malaysia di AFF 2010 menjadi juara setelah mengalahkan timnas yg notabene tim unggulan saat itu. Sebelumnya sudah bertemu di fase grup namun Malaysia kalah oleh timnas dengan skor mencolok, yakni 5-1. Hal tersebut mirip pula dengan sepak terjang timnas saat ini yg sudah bertemu di fase grup dan kalah oleh Thailand dengan skor sedikit mencolok, yakni 2-4. Namun di leg pertama timnas sukses mengungguli Thailand.
Akankah timnas bernasib seperti itu?
Semoga saja harapan masyarakat Indonesia akan gelar juara AFF berbuah manis. Harapan ini pula lah yg menyedot perhatian netizen bila timnas bermain, terbuktitrending topicdi media sosial Twitter selalu bertengger di puncak mengenai timnas. Tak ketinggalan seorang pesepakbola Eropa berdarah Batak yg bermain di klub AS. Roma yakni Radja Nainggolan pun ikut mendukung timnas melalui akun Instagramnya. Selain itu Ezra Wallian yg juga berdarah Indonesia, bermain untuk Ajax Amsterdam ikut mendukung timnas melalui media sosialnya.
Semoga tuah kemenangan yg selalu dihasilkan di Stadion Pakansari, Cibinong membawa angin segar bagi timnas untuk memenangi leg kedua nanti dan menjadi juara, semoga..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H