Lihat ke Halaman Asli

Konser Emosional Kidung Abadi

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Walau kini ku jauh darimu
Ku kan selalu tuk tetap bernyanyi
Kau dengarku alunan melodiku
Persembahan ini untukmu...


Itulah sedikit penggalan syair pada referen lagu yg berjudul Kidung Abadi yg berhasil saya tangkap ketika melihat tayangan Konser Keempat Chrisye yg bertajuk Kidung Abadi di salah satu televisi swasta (14/4). Diawali dengan mengalunkan beberapa lagu secara medley yg dibawakan dengan musik orkestra yg sangat apik, kemudian dilanjutkan dengan beberapa penampilan musisi yg membawakan lagu² hits Chrisye dengan aransemennya masing². Namun dari sekian penampilan yg disuguhkan, saya sangat menantikan lagu yg dibawakan Chrisye berjudul Kidung Abadi. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap musisi² yg tampil sebelumnya, saya penasaran sekali tentang pemberitaan di beberapa media bahwa lagu terbaru Chrisye adalah hasil dari penggabungan suku kata di lagu²nya Chrisye sebelumnya, tanpa menghilangkan nada partitur dari suku kata tersebut.

Tak dinyana, ketika mendengar lantunan musik Kidung Abadi ditampilkan saya takjub dan terharu walaupun ada beberapa lirik yg kurang jelas terdengar namun tertutup oleh irama musik melankolis yg indah. Sebuah karya yg diciptakan oleh Gita Gutawa hasil dari pencarian 246 suku kata dan 100 master lagu sang maestro Chrisye yg kemudian di aransemen musiknya oleh Erwin Gutawa. Lebih menggugah emosional lagi ketika kemasan konser saat Kidung Abadi ditampilkan, muncul sosok Chrisye di layar dalam teknologi animasi hologram yg diprakarsai oleh Jay Subiakto selaku Creative Director. Pada animasi yg didominasi hitam putih tersebut, gerakan bibir Chrisye mengikuti gerak dari lirik lagu Kidung Abadi.

Bisa jadi ini merupakan konser yg sarat akan emosional dan salah satu konser terbaik yg pernah ada walaupun si pemain utamanya bukanlah sang penyanyi namun sang Music Director yaitu Erwin Gutawa. Saya saja yg hanya menyaksikan lewat televisi dan tidak live sudah membuat emosional saya tersentuh, bagaimana bila menyaksikannya langsung? Wajar saja bila konser ini mengundang emosional bagi para penonton karena sosok musisi yg ditampilkan sudah tiada dan merupakan legend di dunia musik Indonesia sehingga beberapa hitsnya tetap dikenang tak lekang dimakan waktu.

Konser ini diberi nama Konser Keempat, yg bila saya cermati ini lebih ke arah semacam Konser A Tribute... Namun Sang Empunya Konser yaitu Erwin Gutawa menginginkan perhelatan ini seperti layaknya Chrisye masih hidup yg bisa memperlihatkan raganya di hadapan penonton. Maka tak heran bila selalu ada sosok Chrisye pada layar untuk mensiasatinya agar memberi kesan bahwa Chrisye itu masih ada untuk menghibur penonton sehingga memancing imajinasi penonton larut akan emosionalnya masing².

Ada adagium mengatakan, "Emas akan tetap emas kendati berbalut lumpur". Rupanya karya² Chrisye akan tetap ada di segala jaman walaupun banyak beberapa musisi dan fenomena trend musik bermunculan, karena karya yg baiklah yg akan bertahan sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline