Lihat ke Halaman Asli

Berbagai Kendala dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Diperbarui: 21 Oktober 2020   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa pandemic covid 19 membuat pemerintah menerapkan beberapa kebijakan guna mencegah penyebaran virus secara massif di daerah yang terindikasi sebagai zona merah. Tidak tekecuali daerah istimewa Yogyakarta. Sejak pertengahan Maret lalu, pemerintah setempat menerapkan social distancing seiring dengan semakin mewabahnya virus tersebut. Tidak hanya karyawan yang dirumahkan melainkan anak sekolah dari tingkat TK sampai dengan perguruan tinggi menetapkan kebijakan belajar di rumah.

Kegiatan belajar di rumah yang digaungkan pemerintah pun disponsori oleh berbagai aplikasi daring yang bisa digunakan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Aplikasi tersebut seperti raung guru, quipper, kelas pintar dan zoom cloud. Pemanfaatan teknologi informasi sangat diandalkan selama masa pembelajaran jarak jauh. Akan tetapi, kemudahan dan kecanggihan teknologi seperti ini bukan berarti tidak ada kendala. Ada beberapa kendala yang dialami baik oleh guru maupun siswa.

Kendala pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dibedakan menjadi empat yaitu kendala sumber daya manusia yang meliputi skill untuk menggunakan laptop maupun smartphone untuk pembelajaran. Yang kedua yaitu kendala biaya atau cost yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung. Membuka aplikasi yang beraneka ragam, mengaplod video, mengunduh gambar maupun video dan melakukan telekonferensi tentu membutuhkan banyak kuota internet sehingga menghabiskan banyak uang. Kendala yang ketiga yaitu ketersediaan jaringan internet. Banyak sekali orang tua siswa yang terlambat mengirimkan tugas maupun terlambat mengikuti tugas yang disampaikan oleh guru karena tidak mempunyai jaringan internet. Dan yang keempat adalah masalah waktu. Masalah waktu ini paling banyak dialami oleh anak-anak kelas rendah yang belum bisa mengoperasikan laptop maupun smartphone sehingga segala macam tugas yang mengendalikan orang tuanya. Waktu menjadi kendala karena tidak semua orang tua stay di rumah menunggu anaknya belajar melainkan harus pergi bekerja.

Untuk menyiasati kendala waktu bagi yang orang tuanya bekerja bisa dengan memberikan toleransi waktu yang lebih longggar dalam mengumpulkan tugas harian. Akan tetapi timbul masalah lagi ketika orang tua bekerja dan kurang perhatian terhadap sekolah anaknya. Maka akan menjadi beranak pinaklah masalah tersebut. Keberlangsungan pembelajaran jarak jauh tidak hanya terkendala melainkan gatot alias gagal total.

Oleh karena itu, untuk demi mendukung Pendidikan anak di tengah krisis pandemic ini sudah seharusnya orang tua turut berperan aktif mengupdate tugas yang diberikan oleh guru. Dimohon kerjasamanya untuk bisa membelajarkan anak di rumah. Jangan sampai menjad orang tua yang acuh tak acuh apalagi berpikir bahwa urusan sekolah mutlak sepenuhnya tanggungjawab guru. Marilah berperan aktif demi mensukseskan pembelajaran jarak jauh ini.

MULYATI, S.Pd.

GURU SD N PERUMNAS CONDONGCATUR

YOGYAKARTA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline