Lihat ke Halaman Asli

Angan Manusia

Diperbarui: 8 Oktober 2019   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu fajar pun masih enggan sekedar menggeliat

Dari hangatnya ufuk peraduan

Ayam jantan masih meringkuk

Memeluk erat sekumpulan jerami

Yang menemani dinginnya sang malam

Namun mata ini masih enggan menutup

Terlelap sejenak menghimpun istirahat

Angan ini masih terus melayang

Berputar-putar mencari peluang

Peluang Menghadapi segala bentuk beban

Kebutuhan hidup yang Kian Hari Kian menekan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline