Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Startup di Indonesia Bisa Bertumbuh Tiap Tahunnya?

Diperbarui: 4 April 2017   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar via pixabay.com

Selain maraknya penggunaan media sosial, perkembangan teknologi dan internet juga memengaruhi berkembangnya “startup” yang terlibat di dalamnya.  Yah, “startup”, sebuah istilah yang beberapa tahun belakangan terbilang populer. Padahal jika menilik pengertiannya, “startup” bukanlah sesuatu yang baru. Itu hanyalah sebutan keren yang mengacu pada perusahaan yang baru berdiri atau perusahaan yang belum lama beroperasi.

Istilah sederhananya “perusahaan rintisan”. Tapi Anda dan saya lebih suka menyebutnya dengan “startup”. Selain lebih kekinian, penyebutan tersebut lebih keren dan lebih mengacu pada perusahaan modern.

Maka, tidak heran ketika teman saya mengutarakan idenya untuk membuat sebuah bisnis, dia mengirim sms dengan kalimat “kita bikin startup di bidang makanan, yu”. Lain cerita, teman yang lain  bilang ketika saya tanya kesibukan. Ia lebih senang menyebut dirinya sedang mengembangkan startup di bidang kesehatan dibanding berkata kalau ia sedang mengembangkan perusahaan sendiri di bidang kesehatan dengan modal kecil.

Mereka sah-sah saja mengatakan hal itu, toh saya juga sering menjawab kalau saya  bekerja di perusahaan startup ketika ada orang yang bertanya tentang kesibukan saya.  Saya hanya mengilustrasikan kalau penyebutan “startup” tampak lebih keren dibanding kita menyebut perusahaan yang baru didirikan atau perusahaan yang baru berkembang.

Kepopuleran istilah “startup” ini juga dipicu dengan tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru di Indonesia, terutama di dunia teknologi atau digital. Bukan fenomena yang spesial sebenarnya karena akhir 90-an, fenomena pertumbuhan startup ini sudah terjadi dengan munculnya fenomena “bubble dot com” di Amerika, sebuah fenomena yang mengacu pada banyaknya perusahaan yang memiliki domain .com

Di Indonesia, fenomena banyaknya perusahaan memakai .com juga terjadi meskipun gaungnya tidak sebesar di Amerika.  Baru pada beberapa tahun kebelakang ini, fenomena pertumbuhan startup meningkat di Indonesia. Startup-startup tersebut ada yang sedang masih terus tumbuh, ada yang terjungkal, ada juga yang naik tingkat statusnya menjadi unicorn. Meski ada yang terjungkal, tetap saja ada banyak startup lain terus hadir tiap tahunnya.

Hal ini dibuktikan dengan laporan dari Telkomtestra yang saya kutip dari situs Pcplus.co.id (12/12/2016), bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah startup tertinggi di ASEAN. Pada tahun 2016 ini, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki startup dengan jumlah mencapai dua ribu startup. Jumlah tersebut tentu saja akan terus betambah (meski pasti ada yang terjungkal) kedepannya. Kehadiran program “Gerakan 1000 Startup Digital” dari Badan Ekonomi Kreatif bisa jadi faktor penting terus tumbuhnya startup di Indonesia.

Pertumbuhan startup digital  di Indonesia  yang cepat tumbuh ini tentu menarik untuk dicermati. Kalau saya amati, ada beberapa faktor yang menyebakan startup tumbuh di Indonesia begitu cepat. Faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut.

1. Maraknya Investasi di Ranah Startup

Dunia startup di Indonesia sempat  “goncang” pada 2014 dengan kabar tentang  sebuah situs marketplace yang mendapatkan pendanaan sebesar USD 100 juta. Pendanaan terhadap sebuah startup sudah terjadi sebelumnya tetapi ini merupakan pendanaan terbesar yang pernah terjadi saat itu. Setelah itu, banyak startup yang kemudian mendapatkan pendanaan yang biasanya didapatkan dari sebuah venture capital. Fenomena ini kemudian membuat banyak orang ingin membuat startup dan mendapatkan pendanaan besar dari venture capital.

2. Sebagai Solusi Untuk Sebuah Permasalahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline