Buku "Teruslah Bodoh Jangan Pintar" adalah sebuah novel karya Tere Liye. Novel ini menceritakan tentang kisah dua orang aktivis melawan pengusaha tambang di persidangan. Dua aktivis ini menggugat PT Semesta Mineral & Mining di hadapan komite yang baru dibentuk oleh presiden yang baru memenangkan pilpres. Dua aktivis ini bekerja dibantu oleh rekan-rekannya dari berbagai profesi, mulai dari film maker, jurnalis dan seorang pemilik warung kopi. PT Semesta Mineral & Mining juga di bantu oleh seorang pengacara ternama, yang mana selalu memenangkan persidangan yang pernah dia hadapi.
Persidangan ini berlangsung cukup pelik, menghadirkan banyak saksi oleh pihak aktivis dan dapat dibantah oleh si Pengacara ternama. Saksi yang dihadirkan banyak dari rakyat kecil yang merasakan langsung dampak negatif dari tambang PT Semesta Mineral & Mining.
Namun bagaimanakah akhir dari kisah persidangan yang dijalani ini? Apakah dimenangkan oleh sang aktivis yang merupakan representasi dari rakyat kecil, atau dimenangkan oleh si pengacara ternama yang merupakan representasi dari PT Semesta Mineral & Mining?
Cari tahu jawabannya didalam novel "Teruslah Bodong Jangan Pintar".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H