Lihat ke Halaman Asli

mulyadi salam

MAHASISWA

Risiko Sex Education bagi Anak Remaja

Diperbarui: 9 Oktober 2022   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pengertian pendidikan seks adalah salah satu bentuk pengenalan fungsi seks dan organ-organ seksual untuk menjamin kesehatan dan fungsi seks yang normal. Pemahaman seks juga ada yang berbeda arti bahwasanya seks adalah sesuatu yang jorok dab hanya mengajarkan hubunga n kelamin antara laki-laki dan perempuan. Padahal, pendidikan seks ini sangat penting bagi kalangan remaja zaman sekarang, agar mereka mengetahui serta memahami dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pendidikan seksual atau edukasi seks adalah kegiatan untuk mengajarkan mengenai kesehatn reproduksi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyadarkan pentingnya kesehatan reproduksi sehingga tindakan peleceha seksual maupun penyakit menular dapat dicegah.

Pada saat anak menginjak usia pubertas banyak sekali yang mereka rasakan dan juga banyak sekali perubahan yang terjadi pada mereka, contohnya rasa penasaran meningkat, mulai tertarik dengan lawan jenis, dan tentuntya dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksual. Rasa penasaran mereka sebenarnya sangatlah wajar, karena pada masa pubertas semua organ yang berhubungan dengan reproduksi menjadi berkembang secara aktif.

Negara indonesia sempat dikatakan bahwa negara yang menduduki peringkat kedua di ASEAN yang memiliki jumlah pernikahan anak terbanyak. Ini disebabkan karena tidak sedikit masyarakat indonesia yang menikah muda karena salahnya pemahaman dan kurangnya pendidikan mereka tentang seksualitas.

Banyak sekali persiapan yang harus dilakukan dengan matang, baik fisik maupun mental untuk menghindari risiko yang bisa terjadi pada kita dan pasangan apabila melakukan hubungan seksual diusia dini, seperti :

  • Penularan penyakit kelamin HIV/AIDS, apabila melakukan hubungan seksual bukan pada waktunya atau seks bebas maka ia akan terkena penyakit seks, penyakit ini adalah virus yangsifatnya menular apabila dia melakukanya dengan banyak pasangan.
  • Akan terjadi penyesalan, Adanya penyesalan pada saat setelah melakukan hubungan seksual apalagi pasangan yang tidak bertanggung jawab dengan perbuatannya.
  •  Selalu ketagihan, apabila perbuatan tersebut satu kali dilakukan maka akan menimbulkan rasa ingin yang berlebihan dan terus menerus ingin melakukan hal itu
  • Hamil diusia remaja, berhubungan seks diusia remaja tidak menjamin akan terhindar dari kehamilan meskipun dilakukan dengan satu kali saja, lebih dari 50% seks di usia remaja mengakiatkan kehamilan diluar pernikahan. Belum lagi tubuh ibu muda tersebut masih lemah dan belum kuat untuk hamil di usia yang masih remaja.
  • Berpotensi depresi dan gangguan mental, diusia yang terbilang masih sangat muda, belum sepenuhnya matang dari sisi emosional dan mental, juga harus mengemban tangguang jawab yang sangat besar bagi kedua pihak, ini sangat berat dan akan terjadi stres berat.

Nah, itulah risiko yang bisa terjadi kepada remaja yang melakukan hubungan seksual bukan pada waktuya, bukan mereka saja yang akan pusing setelah itu, bahkan kedua orang tua pun ikut merasakan penyesalan dan menanggung beban malu dalam hidupnya dikarenakan kelakuan anaknya yang sudah tidak bisa diselamatkan harga dirinya.

Oleh karena itu, marilah kita pelajari, fahami dan terapkan apa yang menjadi pelajaran kita pada pendidikan seks ini dengan benar , jangan salah memahami apalagi salah menerapkan, agar kita terhindar dari hal-hal yang kita bagas tadi diatas.

Terimakasih.

Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline