Ironis sekali bila ada perusahaan yang dengan sengaja menurunkan kinerja mutu dengan cara memperlebar toleransi spesifikasi dengan alasan agar sistem manajemen mutu dapat berjalan lancar.
Ini sangat ironi sekali karena bukankah falsafah manajemen mutu adalah "Hari esok lebih baik dari hari ini". Hanya karena takut tidak mendapat sertifikat jangan malah menurunkan kondisi hari ini yang sudah baik. Berikut adalah contohnya :
"Disuatu perusahaan sebelum menerapkan ISO 9001 telah menetapkan batas toleransi berat produk 0.1%. Tidak selalu tercapai, tetapi pernah dicapai. Kemudian timbul inisiatif menurunkan standarnya menjadi 0.4%. Alasannya sangat ironis yakni agar tidak ada masalah sertifikasi"
Seharusnya demi mencapai target standar, perusahaan membuat program perbaikan secara terencana yang berkesinambungan, daripada memperlebar toleransi atau menurunkan standar. Proses sertifikasi tidak akan gagal jika saat ini target belum tercapai, jadi tidak perlu dirisaukan.
Sumber : Buku "101 Kesalahan Konsepsi - Pengembangan dan Implementasi Sistem Manajemen Mutu Standar Internasional ISO 9001" By WIlly Susilo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H