Lihat ke Halaman Asli

Pesona Terakhir Momiji

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1388456694943840608

[caption id="attachment_312566" align="alignleft" width="300" caption="Momiji, akhir yang indah. Fotografi: Hesti Meilina"][/caption] Musim gugur di Jepang adalah musim yang sangat indah. Dunia seolah berselimut daun warna-warni, merah, hijau, kuning. Suhu yang mulai sejuk pun seolah mengajak kita untuk berjalan-jalan menikmati alam. Di antara semua daun, ada satu daun yang bentuk dan warnanya sangat cantik. Momiji namanya. Metmorfosa warnanya mulai dari hijau, kuning, merah sangat memikat hati. Di antara semua warna, merahlah yang paling dicari orang. Yang membuatku takjub adalah momiji berwarna merah menjelang akhir hidupnya. Semakin mendekati kematian, dia akan semakin indah. Dan dia gugur dalam keadaan yang sangat indah. Aku ingin seperti momiji. Di sisa hidup memancarkan pesona yang terakhir kali. Membawa manfaat bagi orang banyak. Dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Itu pintaku ya Robb. [caption id="attachment_312569" align="alignright" width="300" caption="Gradasi hijau-kuning, juga menawan"]

13884568291191572075

[/caption] Dan yang membuatku tak kalah takjub, setelah gugur ke tanah pun, momiji masih menebarkan manfaat. Walaupun sudah layu dan kering, namun masih bisa dijadikan pupuk atau kompos. Aku pun ingin sepertimu, setelah meninggalkan dunia yang fana ini, jejakku masih dikenang orang. Melalui tulisan-tulisan yang masih bisa dinikmati oleh anak cucu. Melalui ilmu-ilmu yang diajarkan. Juga melalui sedekah jariyah ya ditebarkan. Melalui manfaat yang bisa diraih oleh orang banyak. Semoga ya Allah. Momiji, adalah untaian filosofi yang teramat mahal. Darimu aku belajar arti kehidupan. Darimu kebelajar arti memberi, tak hanya meminta. Terima kasih momiji. Terima kasih karena telah menyadarkanku, betapa Maha Kuasanya Penciptamu. Betapa Maha Tinggi dan Maha Agungnya Dzat yang menciptakanmu. Subhanalaah. Sungguh, aku tersungkur menyadari ke-Maha Besaran diri-Nya. [caption id="attachment_312575" align="aligncenter" width="300" caption="Setelah gugur pun masih indah"]

13884573791038953625

[/caption] [caption id="attachment_312577" align="aligncenter" width="300" caption="Jejak ke-Maha Besaran Allah"]

13884574451352437815

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline