Lihat ke Halaman Asli

mullaharif

pemerhati gerakan islam

HRS Sang Pemimpin Umat dan Representasi Imajinasi Khilafah

Diperbarui: 1 Agustus 2019   07:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aksi Bela Islam yang berjilid-jilid mulai 1 sampai 7 kali sejak tahun 2016 telah bertransformasi menjadi semacam benteng akhir kebangkitan Islam di akhir zaman, yang memosisikan diri sebagai peretas status quo, dan mengklaim absolutisme kebenaran dengan menganggap yang tidak sejalur dengannya sebagai orang munafik, taghut, dan lain sebagainya. Ia menjadi semacam kekuatan politik baru tapi dengan gaya lama. 

Memiliki dalih yang lumayan kuat, yakni mengaku representasi umat Islam, yang kebangkitannya di akhir zaman sudah di nubuatkan Nabi Muhammad saw. 

Gerakan yang bersembunyi di balik symbol itu terus mengadakan perlawanan secara konfrontatif. geliat kebangkitan Islam itu tak terbendung dan sepertinya tidak ada yang dapat menghentikannya .

Wacana ini sangat kompleks. Ia jalin-jemalin antara nubuat Nabi Saw. dalam satu hadistnya dengan pengalaman traumatik umat Islam yang merasa diinjak-injak, berada di lini belakang secara perekonomian maupun politik. Ironinya cita-cita kebangkitan tersebut tidak didasari progresivitas Islam seperti di masa lalu, justru dipenuhi hasrat-hasrat awam yang mengatasnamakan  Islam.

Pemimpin aksi bela islam tersebut adalah Sosok Imam Besar Habib Rizieq Sihab ( HRS ) yang begitu fenomenal bahkan di sebut sebut keberadaanya saat ini di arab Saudi terus mengundang  kontroversi.

Ulama penegak amar makruf nahi mungkar yang memperjuangkan   keadilan sosial sampai ke akar rumput bukan di elit ini tidak mengenal kompromi dan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Di hormati oleh seluruh gerakan Islam dan terbukti  dapat mempersatukan ummat yang mengikuti aksi tersebut.

Namun di sayang kan ternyata persatuan tersebut hanya mampu bertahan dalam jangka waktu yang tidak lama karena sebagian umat Islam tersebut ada yang membanggakan kelompoknya masing-masing dan lupa bahwa sebenarnya mereka adalah satu tubuh.Hal ini di karenakan mereka mengedepankan pimpinan dan manhaj nya masing-masing.

Menurutnya mereka lah yang berhak memimpin ummat dalam bingkai khilafah dan terus menerus mencari momentum untuk merubah sistem dan mengganti pemerintahan .

Kapankah mereka akan sadar dan mau melebur dengan semangat persatuan yang tulus menuju kebangkitan Islam di akhir zaman?Kita doakan dan  tunggu kabar baiknya. Shodaqallahul'azim




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline