Tahun 2023 menjadi tahun yang suram bagi pengusaha pertambangan batubara di Indonesia. Dilansir dari Kementerian ESDM RI, Harga Batubara Acuan (HBA) Indonesia tahun 2023 dibuka dengan harga USD 305,21 per ton kian anjlok menjadi USD 179,90 per Agustus 2023. Harga ini diperkirakan akan sedikit naik, tetapi tidak signifikan dibandingkan kondisi di awal tahun. Namun, secara keseluruhan harga batubara akan terus tergerus dan normalisasi harga akan terus dilakukan.
Penurunan dan normalisasi harga ini cukup memengaruhi secara cash flow dan production cost perusahaan tambang batubara Indonesia. Untuk itu, pemerintah menghimbau agar pengusaha batubara dapat mengantisipasinya dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memangkas biaya yang dikeluarkan melalui peningkatan efisiensi pekerjaan selama proses produksi. Pekerjaan seperti penghitungan volume muatan batubara yang biasanya dilakukan oleh beberapa orang secara manual dapat diringkas menggunakan bantuan teknologi.
Inovasi teknologi yang dapat digunakan adalah Widya Load Scanner, ciptaan Widya Robotics, startup asal Indonesia yang berfokus pada artificial intelligence, robotics, dan automations. Widya Load Scanner ciptaan perusahaan ini dapat memproses penghitungan volume muatan dengan lebih cepat dan akurat daripada metode manual. Inovasi ini mampu membantu pengusaha batubara mengotomatisasi perhitungan volume muatan material mereka.
Widya Load Scanner memanfaatkan teknologi LiDAR (light distance and ranging) sebagai sensor utamanya. Teknologi LiDAR ini yang akan melakukan scanning dan penghitungan jumlah volume muatan batubara dalam truk secara otomatis. Alat ini dapat menghitung volume muatan dalam waktu singkat, kurang dari 40 detik untuk satu kali pengukuran. Selain singkat, alat ini juga telah tersertifikasi oleh SUCOFINDO (PT Superintending Company of Indonesia) memiliki akurasi hingga 99,23% dalam penghitungan volume muatan.
Mula Damai selaku Chief Marketing Officer Widya Robotics mengungkapkan, "Widya Load Scanner ini akan sangat membantu perusahaan tambang batubara dalam memangkas biaya produksi mereka. Alat ini mampu mengurangi tenaga kerja yang diperlukan karena hanya membutuhkan satu pekerja sebagai operator."
Alat ini dapat dioperasikan oleh siapa saja dengan mudah serta tanpa pelatihan khusus yang lama. Mulanya, truk yang membawa muatan berhenti sejenak di bawah alat ini. Lalu, sensor LiDAR akan melakukan pemindaian pada permukaan muatan batubara dalam truk. Proses penghitungannya dilakukan dua kali, saat truk berisi muatan dan saat truk dalam keadaan tanpa muatan. Hal ini ditujukan agar volume muatan dapat diketahui secara keseluruhan, termasuk bagian dalamnya juga, tidak hanya dari permukaannya saja.
Hasil perhitungan muatan dapat dilihat di dashboard komputer secara langsung. Data hasil perhitungannya juga tersimpan secara otomatis dalam sistem bahkan dapat diunduh dalam format excel atau csv. Data yang tersimpan ini dapat dibuka dimana saja dan kapan saja, sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan pengecekkan ulang. Dengan data ini pula, perusahaan dapat melakukan penghitungan muatan secara cepat dan akurat yang akhirnya berdampak pada proses produksi yang efektif dan efisien.
Widya Load Scanner tidak hanya diperlukan oleh perusahaan tambang saja. Industri lain, seperti konstruksi dapat menggunakan alat ini untuk menunjang penghitungan volume muatan material mereka. Oleh karena itu, Widya robotics terus berusaha mengembangkan alat ini sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Widya Load Scanner tipe Portable menjadi bukti bahwa Widya Robotics berhasil melakukan pengembangan tersebut. Tipe Portable ini merupakan tipe load scanner yang dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain. Karena sifatnya yang dapat dipindahkan ke berbagai lokasi, tipe ini cocok untuk perusahaan pertambangan batubara yang memiliki cakupan lokasi yang luas.