Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Data Inflasi Dikumpulkan

Diperbarui: 20 April 2018   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Angka inflasi merupakan angka yang paling ditunggu-tunggu setiap bulan oleh banyak pengguna data yang berasal dari kalangan pemerintah, pemerhati ekonomi, perusahaan dan stakeholder lainnya di Indonesia. Ketika membuka situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS), maka angka inflasi merupakan salah satu data yang disajikan dalam menu indikator strategis. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai angka inflasi merupakan data yang sangat penting dan dibutuhkan.

Angka inflasi dihitung berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen. Adapun Indeks harga konsumen diperoleh dari penghitungan rata-rata perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga secara periodik atau dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya harga konsumen dikumpulkan oleh BPS  setiap bulan pada 82 kota yang terdiri dari 33 ibu kota propinsi dan 49 kota-kota besar di seluruh Indonesia. Lalu siapakah pihak-pihak yang berperan dalam pengumpulan data tersebut?

Pengumpul data

Salah satu ujung tombak dalam seluruh kegiatan BPS adalah para pencacah atau pengumpul data. Setiap bulannya, petugas pengumpul data Harga Konsumen mengunjungi pasar tradisional, pasar modern dan outlet untuk mengumpulkan data harga barang dan jasa pada tingkat konsumen dengan bekal kuesioner dan alat tulis. Pengumpulan data ini bersifat periodik, ada yang dikumpulkan setiap bulan, ada yang mingguan, bahkan ada yang dikumpulkan setiap hari.

Komoditas apa saja yang dikumpulkan datanya?

Secara umum, harga konsumen terbagi atas dua, yaitu barang dan jasa. Harga konsumen untuk barang dan jasa kemudian dikelompokkan kedalam tujuh kelompok pengeluaran, yaitu

  • bahan makanan;
  • makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau;
  • perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar;
  • sandang;
  • kesehatan;
  • pendidikan, rekreasi dan olah raga;
  • transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Setiap kelompok masih terbagi lagi menjadi beberapa subkelompok, dan setiap subkelompok terdiri atas beberapa komoditas. Sebagai contoh, komoditas bahan makanan subkelompok bumbu-bumbuan antara lain bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit, merica dan lain-lain. Sedangkan contoh komoditas bahan makanan subkelompok sayur-sayuran antara lain kangkung, bayam, kubis dan lain-lain. Oleh petugas pengumpul data, harga konsumen dari komoditas-komoditas tersebut dicatat pada kuesioner setiap bulan untuk dilaporkan.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline